Cari Blog Ini

Selamat datang di Inspirasiku

Realisasi Mimpi = Doa +Optimis + Positif Thingking+ Usaha + Mental Baja :)

Bahan Tesis Kualitatif


LATAR BELAKANG MASALAH

            Berbagai usaha yang dilakukan oleh manusia tentunya untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya, namun agar keinginan dan kebutuhanya dapat terpenuhi tidaklah mudah didapatkan apabila tanpa usaha yang maksimal. Mengingat kebutuhan orang yang satu dengan yang lain berbeda-beda tentunya cara untuk memperolehnya akan berebda pula. Dalam memenuhi kebutuhannya seorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya, untuk itu dapat dikatakan bahwa dalam diri seseorang ada kekuatan yang mengarah kepada tindakannya. Teori motivasi merupakan konsep yang bersifat memberikan penjelasan tentang kebutuhan dan keinginan seseorang serta menunjukkan arah tindakannya. Motivasi seseorang berasal dari interen dan eksteren. Herpen et al (2002); hasil penelitiannya mengatakan bahwa motivasi seseorang intrinsic dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik sesuatu yang sama-sama mempengaruhi tugas seseorang. Kombinasi insentive intrinsik dan ekstrinsik merupakan kesepakatan yang ditetapkan dan berhubungan dengan psikologi seseorang.
            Berbagai teori motivasi yang ada salah satunya adalah Porter Lawler Model persoalanantara kepuasan dan kinerja muncul sejak adanya grakan hubungan antar manusia. Sebenarnya dalam teori muatan tersirat adanya bahwa kepuasan mengarah kepada kinerja dan tidak kepuasan menurunkan kinerja.
            Menurut Mondy and Noe (1996:358); Direct Financial Compensation Consist of the pay that a person receives in the form of wages salaries, bonuses and commissions. Indirect financial compensation (benefits) includes all financial rewards that are not included all financial rewards that are not included direct compensation.
            Kompensasi non keuangan terdiri dari kepuasan yang diterima oleh seseorang dari tugas atau dari psikologi dan atau lingkungan pihak dimana seseorang bekerja. Pada saat-sat tertentu seseorang dalam menerima kompensasi akan mengukur penerimaannya dengan bentuk nonfinancial atau Financial hal ini tergantung pada tingkat kebutuhan yang dimilikinya.
            Setiap orang tentunya memiliki motivasi yang berbeda dalam kinerja nya. Seperti diterangkan diatas bahaw faktor-faktor tersebut bisa dari sisi financial atau bahkan non financial. Tidaklah mudah melihat orang bermotivasi dalam pekerjaannya atau tidak. Untuk itu perlunya penelitian kualitatif, penelitian ini berguna untuk melihat motivasi seseorang terhadap pekerjaannya.

IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam penelitian ini melihat seseorang bermotivasi pada pekerjaannya atau tidak. Dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi dapat dilihat dalam penelitian kualitatif ini

RUMUSAN MASALAH
Pertanyaan untuk penelitian ini adalah:
  1. Apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi kerja baik dari faktor intrinsik maupun dari faktor ekstrinsik?
  2. Mengapa motivasi kerja seseorang dapat naik atau turun?
  3. Bagaimana cara untuk meningkatkan motivasi kerja?

KEGUNAAN PENELITIAN
1.    Manfaat teoritis
Diharapkan memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan memberikan kontribusi secara spesifik terhadap bidang Psikologi Industri dan Organisasi terutama pada teori tentang motivasi.
2.    Manfaat Praktis
Menambah pengetahuan mengenai teori tentang motivasi terhadap organisasi tersebut terutama supervisor dan para pekerja.








PENGERTIAN MOTIVASI
Pengertian Motivasi Heidjrahman Ranupandojo dan Suad Husnan (2000 : 78) menyatakan bahwa motivasi sebagai keadaan dalam pribadi seseorang untuk mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Jadi motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan.
James L. Gibson, John M. Ivancevich, James H. Donelly. Jr. (1999 : 87)
mengatakan bahwa : “Motivasi adalah hubungan erat dengan bagaimana perilaku itu dimulai, dikuatkan, disokong, diarahkan, dihentikan, dan reaksi subyektif macam apakah yang timbul dalam organisme ketika semua berlangsung. Apabila terdapat kekurangan kebutuhan, maka pegawai lebih peka terhadap usaha motivasi dari para manajer”.

Berdasarkan pendapat tersebut motivasi dapat disimpulkan sebagai suatu dorongan yang ada dalam diri manusia dalam berperilaku yang dapat menimbulkan semangat sebagai upaya pemenuhan kebutuhan, yang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi lingkungan sekitar.

TEORI-TEORI MOTIVASI
Teori motivasi dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu :
1. Teori Kepuasan (Content Theory)
Teori ini mendasarkan pada faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu sehingga mereka mau melakukan aktivitasnya. Teori ini mencoba mencari tahu tentang kebutuhan apa yang dapat memuaskan dan yang dapat mendorong semangat kerja seseorang. Semakin tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan, maka semakin giat seseorang untuk bekerja. Teori kepuasan (Content Theory) ini yang dikenal antara lain :

1) Teori Dua Faktor
(Two Faktors) dari Federich Herzberg Dalam teori ini dijelaskan tentang adanya dua rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang didalam pekerjaannya, yaitu faktor motivator dan faktor kesehatan dan pemeliharaan. Teori ini juga dikenal dengan teori dua faktor dari Herzberg. Dalam faktor kesehatan dan pemeliharaan dibagi menjadi beberapa aspek yaitu : kebijakan dan administrasi perusahaan, hubungan antar pribadi, kondisi kerja, gaji dan upah. Tujuan dari penerapan teori ini diharapkan bahwa pimpinan organisasi memotivasi para pegawainya dan membuat perancangan kerja secara efektif.
2) Teori Prestasi (Achievement Motivation) dari David Mc. Clleland
Teori ini menjelaskan tentang hubungan antara motivasi dan prestasi. Dan dijelaskan pula bahwa bagaimana proses suatu keberhasilan dari motivasi terhadap pemenuhan kebutuhan seseorang. Pada akhirnya teori ini bertujuan tentang tidak hanya penekanan pada pemenuhan kebutuhan tetapi ditekankan pada bagaimana dan tujuan apa seseorang menjadi termotivasi. Mc. Clleland mengemukakan bahwa apabila kebutuhan seseorang terasa sangat mendesak, maka kebutuhan itu akan memotivasi orang tersebut untuk berusaha keras memenuhi kebutuhan tersebut. Ia berpendapat bahwa banyak kebutuhan diperoleh dari kebudayaan. Tiga dari kebutuhan ini adalah : kebutuhan akan prestasi (Need for Achievement), kebutuhan akan afiliasi (Need for Affiliation), kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power).

2. Teori Proses (Process Theory)
Teori ini berusaha agar setiap pegawai mau bekerja giat sesuai dengan harapan. Daya penggerak yang memotivasi semangat kerja terkandung dari harapan yang akan diperolehnya. Jika harapan menjadi kenyataan makapegawai cenderung akan meningkatkan kualitas kerjanya, begitu pula sebaliknya. Teori motivasi proses yang dimaksud adalah Teori Keadilan (Equity Theory) dari Adam. Inti dari teori keadilan adalah bahwa pegawai membandingkan antara usaha mereka dan imbalan yang mereka terima dengan usaha dan imbalan yang diterima orang lain dalam situasi kerja yang serupa. Teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa individu itu dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan. Orang bekerja untuk mendapatkan imbalan dari organisasi.
     
Empat istilah penting dalam teori motivasi ini adalah :
a. Orang (Person) : Individu yang merasa diperlakukan secara adil atau tidak adil. b. Perbandingan dengan orang lain (Comparasion Other) : Setiap kelompok atau orang yang digunakan oleh orang (Person) sebagai perbandingan mengenai rasio dari input dan perolehan.
c. Masukan (Input) : Karakteristik individual yang dibawa serta oleh orang (Person) ke pekerjaan yang dapat dicari (Misalnya : umur, jenis kelamin, suku).
d. Perolehan (Outcomes) : Apa yang diterima oleh orang (Person) dari pekerjaan (Misalnya : penghargaan, tunjangan, upah). Keadilan terdapat apabila pegawai merasa bahwa perbandingandari usaha mereka terhadap perolehan (Outcomes)adalah sama. Dengan kata lain bahwa gaji atau upah mereka sesuai dengan pekerjaan mereka.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PENCAPAIAN TUJUAN

Perusahaan dipengaruhi oleh produktivitas para pegawai. produktivitas tersebut dipengaruhi oleh motivasi para pegawai untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh karena itu manajer perusahaan harus berusaha agar para pegawai mempunyai motivasi yang tinggi didalam menjalankan tugasnya. Identifikasi faktor-faktor dan keadaan yang mungkin mempengaruhi motivasi para pegawai adalah realita yang harus dipahami oleh manajemen sehingga merekadapat memotivasi para pegawai. Menurut Sabma (2001 : 28) mengutip pendapat Stoner (1986 : 187) mengatakan bahwa motivasi kerja yang merupakan suatu sistem dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu individu, karakteristik pekerjaan, karakteristik situasi kerja.

1.Karakteristik Individu James A.F Stoner (1986 : 87) dalam Sabma (2001 : 28)
mendefinisikan karakteristik individu sebagai “minat, sikap, dan kebutuhan yang dibawa seseorang ke dalam situasi kerja”. Dengan demikian dapat diketahui bahwa karakteristik individu meliputi minat, sikap terhadap dirinya, pekerjaannya, dan kebutuhan yang diinginkannya. Menurut As’ad (1995 : 6) pengertian minat adalah sikap yang membuatorang senang akan obyek situasi atau ide-ide tertentu yang diikuti oleh perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek-obyek yang disenangi itu”. Pola minat seseorang merupakan salah satu faktor yang menentukan kesesuaian seseorang dengan pekerjaanya. Menurut Gibson (1996 : 144) dalam Sabma (2001 : 29) “sikap adalah kesiapsiagaan mental yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan situasi yang berbeda dengannya.

2. Karakteristik Pekerjaan
Suatu pekerjaan yang instinsik memuaskan akan lebih memotivasi kebanyakan orang, dari pekerjaan yang tidak memuaskan. Menurut Herzberg ada dua rangkaian kondisi yang mempengaruhi seseorang di dalam pekerjaannya. Rangkaian kondisi yang pertama disebut faktor “penyebab kepuasan”, sedangkan yang kedua disebut faktor “penyebab ketidakpuasan”. Faktor penyebab kepuasan menyangkut pencapaian hasil, pengakuan, tanggung jawab, dan kemajuan. Penyebab kepuasan ini berkaitan dengan sifat pekerjaan dan imbalan yang dihasilkan langsung dari prestasi tugas pekerjaan. Sedangkan faktor penyebab ketidakpuasan meliputi faktor-faktor seperti gaji, kondisi kerja dan kebijakan perusahaan, dimana faktor ini timbul disebabkan oleh hubungan seseorang dengan lingkungan organisasi (suasana pekerjaan) dimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.

3. Karakteristik Situasi Kerja
Faktor karakteristik situasi kerja terdiri dari dua hal yaitu lingkungan kerja terdekat dan tindakan organisasi sebagai satu kesatuan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menurut A.W Widjaja (1986:41) adalah kondisi kerja yang baik dilihat dari lingkungan kerja, perasaan diikutsertakan dalam proses administrasi dan manajemen, cara mendisiplinkan yang manusiawi artinya sesuai dengan pepatah bahwa manusia tidak luput dari salah dan punyakelemahan, pemberian penghargaan atas dilaksanakannya tugas yang baik, kesetiaan bawahan terhadap pimpinan yang didasarkan dari segi pembentukan perilaku yang diinginkan, promosi dan perkembangan organisasi, pengertian simpatik pada masalah pribadi bawahan.

KOMPONEN-KOMPONEN DALAM MOTIVASI
a. Kondisi Ekstrinsik
Faktor kesehatan dan pemeliharaan (Hygiene Faktor) pada umumnya berkaitan dengan keadaan di luar pekerjaan tetapi mempunyai hubungan dengan pekerjaan. Kehadiran faktor kesehatan dan pemeliharaan tidak terlalu kuat dalam memberikan motivasi kepada pegawai, tetapi dapat menimbulkan ketidakpuasan (Dissatisfiers) bila faktor-faktortersebut tidak ada. Faktor-faktor ini meliputi :
1. Upah.
2. Keamanan.
3. Kondisi Kerja.
4. Status.
5. Prosedur Perusahaan.
6. Mutu dari Supervisi Teknis.
7. Mutu dari hubungan Interpersonal diantara teman sejawat, dengan atasan, dan dengan bawahan.

b. Serangkaian Kondisi Intrinsik
Kepuasan pekerjaan (Job Content), yang apabila terdapat dalampekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat, yang dapatmenghasilkan prestasi kerja yang baik. Jika kondisi ini tidak ada, maka kondisi ini ternyata tidak menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Serangkaian faktor ini dinamakan Motivator (Satisfier), yang meliputi :
1. Prestasi.
2. Pengakuan.
3. Tanggung Jawab.
4. Kemajuan.
5. Pekerjaan itu sendiri.
6. Kemungkinan Berkembang.

DINAMIKA
Secara teori motivasi kerja dalam perusahaan dapat dipengaruhi oleh hal-hal diatas. Motivasi kerja dapat dilihat dari turunnya kinerja dan produktivitas kerja itu sendiri




PENDEKATAN PENELITIAN
Pendekatan digunakan adalah pendekatan naturalistik atau disebut juga pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan sebab masalah yang diteliti memerlukan suatu pengungkapan yang bersifat deskriptif dan komprehensif. Adapun metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Dan saya ingin mendapatkan pemahaman yang mendalam pada studi kasus ini.
SUBJEK PENELITIAN
Yang menjadi subjek penelitian adalah pegawai kerah biru pada xsproject yang bergerak dibidang pembuatan tas yang berjumlah 3 orang pada 3 Bagian Yaitu Buruh Jahit, Buruh potong, Dan buruh cuci yang masing-masing pendidikan setaraf SMA.

TAHAP-TAHAP PENELITIAN
A. PERSIAPAN
Pada tahap ini penulis meneliti faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik yang dapat mempengaruhi motivasi kerja, kemudian mencari subjek penelitian yang dapat dijadikan bahan penelitian sebagai suatu studi kasus. Dan untuk pada tahap persiapan ini, peneliti melihat  tempat obeservasi yang cocok pada penelitian tersebut
B. PELAKSANAAN
Observasi dilakukan di Yayasan xsproject Reguna Kreasi di Jalan K.H Naim I no 49 B pada waktu hari sabtu  tanggal 13  april 2008 pada jam . Pelaksanaan ini didukung oleh staff dari xsproject
C. LAPORAN



TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah “key instrument” atau alat penelitian utama untuk merekam informasi yang dibutuhkan dalam penelitian (Nasution, 2003: 9). Peneliti sebagai instrumen utama dalam mengumpulkan data menggunakan alat pengumpul data berupa lembar observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi.
KEAKURATAN PENELITIAN
      Untuk memperoleh tingkat kepercayaan dalam penelitian kulitatif terhadap kebenaran hasil penelitian yang diperoleh maka harus memenuhi beberapa kriteria seperti yang dijelaskan oleh Nasution (2003: 114) dan Moleong (2004: 324) yaitu (1) kredibilitas/kepercayaan (2) transferabilitas/keteralihan (3) dependabilitas/ kebergantungan dan (4) konfirmabilitas/kepastian (objektivitas).
ALAT BANTU PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan alat bantu pedoman wawancara dan pedoman observasi dalam melihat motivasi kerja staff tersebut. Dokumentasi kamera pada penelitian studi kasus ini juga sangat membantu

TEKNIK ANALISIS DATA
Prosedur analisis data dalam penelitian ini mengikuti apa yang dikemukakan oleh Nasution (2003: 129-130) yaitu: (1) reduksi, (2) display data, dan (3) mengambil kesimpulan dan verifikasi