Cari Blog Ini

Selamat datang di Inspirasiku

Realisasi Mimpi = Doa +Optimis + Positif Thingking+ Usaha + Mental Baja :)

Jumat, 05 Agustus 2011

Sebuah keinginan....






Dibalik awan itu selalu terdapat kumpulan bintang-bintang yang saling menunjukkan jati dirinya dengan memancarkan sinar yang terangnya. Aku paling suka jika disuruh untuk menatap bintang-bintang yang membentang luas diangkasa itu. Aku bisa mengutarakan semua yang ku inginkan kepada bintang-bintang itu.
Bintang bagiku adalah ibarat mimpi-mimpi yang bersinar terang, jika bintang bertebaran sangat banyak diangkasa rasanya ingin sekali ku buat sebuah rumah untuknya. Rumah yang dipenuhi oleh bintang-bintang yang bersinar terang. 
Rumah tempat semua berkumpul dengan potensi yang bersinar dan keceriaan yang terbangun dari proses kekeluargaan. Inilah mimpiku yang terbesar....
Akan ku wujudkan... demi itu semua

Jakarta, 31 Agustus 2002
(Disaat duduk memandang bintang2 yang bersinar)

Tidak ada kata terlambat untuk mimpi





Sudah ku bilang aku tidak pernah mau mencobanya mereka pasti akan menertawakan aku dengan pekerjaan yang sekarang ini” Inilah kalimat penolakan awal sewaktu aku memberikan pekerjaan kepada sahabatku, edi. Pekerjaan yang sekarang ini memang jauh dari apa yang diinginkan sekarang ini, tetapi setidaknya pekerjaan tersebut mampu memberikan peluang untuk menghasilkan uang.  
Edi adalah anak tunggal dari salah satu keluarga yang kaya dan terhormat.Sejak kecil kehidupanya sangat dimanja oleh kedua orang tuanya. Sehingga kesalahan orang tuanya baru disadarinya sejak Edi lulus universitas dan dia hanya mengandalkan orang tua nya untuk kehidupan sehari-harinya.
Orang tua edi menyadari kesalahanya memanjakan Edi hingga sekarang ini sehingga mereka ingin memberikan sebuah pelajaran yang bermanfaat di universitas kehidupan. Orang tuanya ingin melihat edi suatu saat tidak lagi tergantung kepada mereka. Sehingga orang tuanya memilih jalan untuk merencanakan scenario besar untuk membuat perubahan didalam diri edi. Skenario yang melibatkan aku sebagai sahabatnya.
Aku dan edi dapat dibilang mempunyai kehidupan yang berbeda, kehidupan keseharian edi jauh diatas dariku. Aku hanya memiliki gubuk sederhana peninggalan orang tuaku. Sedangkan edi memiliki rumah yang bak istana. Apapun keinginan edi pasti akan dituruti oleh kedua orang tuanya. Sedangkan aku perlu perjuangan yang keras hanya untuk mendapatkan sebuah baju baru.
Perkenalan aku dan edi karena sebuah ketidaksengajaan. Aku masih ingat dimana hari itu Edi hampir saja memukulku, kalo bukan karena orang tuanya yang mencegah perkelahian itu mungkin sekarang aku dan edi menjadi bermusuhan satu sama lain. Aku tidak sengaja menabrak mobil dengan motor tuaku yang dikendarai bersama orang tua.
Pada mulaanya dia tidak menerima kejadian itu, tetapi orang tuanya melihat aku terkapar dan tak dapat bangun dari motorku merasa harus menolongku. Berkali-kali aku minta maaf atas kesalahan ku yang tidak sengaja menabrak mobilnya.
Kejadian 5 tahun yang lalu membuat aku dan edi akhirnya bisa mengerti satu sama lain. Kali ini orang tuanya meminta kepadaku, untuk bisa membuat edi berubah. Mereka memang menyadari bahwa ini kesalahanya. Tetapi mereka tidak pernah ingin kesalahanya bertambah fatal karena ketergantungan edi kepada orang tuanya yang sudah tidak dapat di tolerir. Berkali-kali ayahnya menasehatinya untuk mencari kerja agar dia bisa hidup dengan mandiri. Dia pun tidak pernah mengiyakan keinginan dari ayahnya.
Dia lebih menikmati cucuran keringat dari ayahnya yang notabene adalah salah satu pemilik perusahaan. Akhirnya mereka memiliki scenario yang hebat agar edi anak semata wayangnya dapat berubah.
Inti dari skenario hebat itu adalah ayahnya bangkrut dari perusahaanya, sehingga harus menjual semua saham untuk menutupi utangnya. Rumah dan harta bendanya habis dijual hanya untuk menutupi utang-utangnya. Orang tuanya merasa harus hidup menumpang ke gubuk karena mereka malu untuk tinggal bersama keluarganya. Inilah pengorbanan terbesar yang dilakukan orang tuanya hanya untuk melihat edi memiliki mimpi.
Inilah hari-hari dimana seorang edi harus memiliki tanggung jawab untuk memikul keperluan keluarganya. Aku sudah pernah menawarkan edi untuk bekerja sebagai staff admin di perusahaan tempatku bekerja, tetapi edi menolaknya mentah-mentah dengan alasan dia tidak sanggup untuk bekerja di perusahaan karena dia tidak memiliki keahlian dalam bidangnya.
Lulusan sarjana ekonomi di salah satu universitas swastanya tidak pernah menginjakkan kakinya diperusahaan untuk bekerja. Selama 3 tahun setelah dia lulus universitas dia hanya menggantungkan hidupnya kepada orang tuanya. Orang tuanya pernah menawarkan kepadanya apakah dia ingin usaha, tetapi dia tidak memiliki keinginan sama sekali untuk mendapatkan uang.
Setiap pekerjaan yang pernah ku tawarkan, dia menolaknya dengan sempurna. Aku merasa habis akal untuk membujuknya bekerja, hingga pada suatu saat dia membutuhkan uang. Sempat terpikir olehnya untuk meminjamnya kepadaku, tetapi aku tidak memberinya. Dan kini kehidupanya yang baru jauh dari harapanya, sehingga dia tidak mampu meminta kepada orang tuanya hanya untuk memenuhi makan sekali saja.
Inilah awalnya ketika dia menyadari bahwa kesalahanya selama ini adalah tergantung dari harta orang tuanya.
Seorang edi akhirnya dapat menitikkan air mata, hanya untuk mengakui kesalahan yang sebenarnya. “Fir, apa yang harus ku lakukan saat ini?” aku berusaha untuk menenangkan hatinya “Ed, kau memiliki kemampuan luar biasa, kau adalah sarjana ekonomi. Aku hanya lulusan SMA tetapi mampu menghasilkan uang. Mengapa kau tidak?” dia sempat tertegun dengan jawabanku
“Tapi, apakah perusahaan dapat menerimaku?” aku menggelengkan kepalaku bukan untuk mengatakan tidak kepadanya. Ini karena mengapa dia tidak memiliki motivasi sama sekali untuk menghasilkan uang. Aku hanya bertanya padanya “Ed, apa mimpimu untuk 5 tahun kedepan?” “fir, aku tidak tahu. Karena aku tidak memiliki keinginan apapun. Aku tidak tahu harus bagaimana dan berbuat apa?. Saat ini yang ku inginkan hanyalah mengembalikan kedudukan orang tuaku seperti dulu. Sungguh aku merasa sangat berdosa melihat mereka seperti sekarang ini. Tetapi aku pun tidak sanggup untuk melunasi semua utang-utang ayah dan mengembalikan perusahaanya kepadanya” dia menghela nafas dalam-dalam.
Satu kebaikanya adalah setidaknya dia telah menyadari kesalahanya. Setidaknya keinginan edi melihat orang tuanya seperti dulu adalah mimpi yang dia punya saat ini. “Lalu, bagaimana aku harus memulainya?” tanya edi kepadaku. Lalu aku menjawabnya “mulailah sekarang juga, disana ada pekerjaan yang menunggumu” aku memberikan pekerjaan sebagai pelayan di restoran dan dia tidak menolaknya.
Aku melihatnya dia berusaha yang terbaik untuk pekerjaanya, memang uang yang dia dapatkan jauh dari kehidupan sebenarnya.
Dia berusaha untuk mempelajari segalanya yaitu bagaimana menjalankan suatu bisnis restoran. Setiap dia pulang akhirnya dia memiliki mimpi, dia ingin mempunyai restoran seperti itu. Dia selalu menceritakan mimpinya kepada orang tuanya. Orang tuanya sangat bangga dengan kemajuan yang dimiliki putranya. Skenario yang dijalankan lebih dari 5 tahun itu kemudian diakhiri dengan hadirnya mimpi seorang edi.
Pengorbanan yang luar biasa dari orang tuanya hanya untuk menjadikan anaknya mempunyai mimpi. Ayahnya kali ini merasa bangga kepada anaknya, akhirnya selama ini dia telah mempunyai mimpi. Kemudian ayahnya berusaha membantunya untuk mendapatkan modal mendirikan usaha untuk putranya. Aku kagum mendengar jawaban edi ketika mendapatkan tawaran dari ayahnya “Terimakasih ayah, atas pengorbanan ayah selama ini. Ini mimpiku akan ku raih mimpiku dengan hasil kerja keras ku.
Aku percaya dengan mimpi ini, suatu saat nanti dapat mendirikan restoran walaupun nantinya dibuka warung yang sederhana dahulu”  Jawaban edi yang sangat membuat diriku bangga kepadanya. Tidak pernah ada kata terlambat bagi edi, walaupun di usianya yang ke 30 baru memiliki keinginan untuk bekerja.
Edi yang ku kenal sekarang ini jauh dari kejadian 20 Tahun silam sekarang ini dia adalah pria yang luar biasa dengan memilki semangat dan motivasi yang sangat tinggi untuk terus menjalankan bisnis restoranya. 
Dia akhirnya dapat membuktikan bahwa kini dia memiliki mimpi yang sangat sempurna. Dan baginya adalah tidak pernah ada kata terlambat dalam bermimpi.

Rabu, 20 Juli 2011

Syamsul pria yang luar biasa



Siang ini matahari masih malu untuk menyapa semua orang, dia bersembunyi di balik awan. Udara yang agak sayu serta mendung membuat Jakarta ini semakin mendung. Aku masih belum lelah melangkahkan kaki ini menyelusuri ibu kota ini. Dalam perjalanan wajah-wajah penuh lelah mencari sesuap nasi menghiasi kota ini.  Banyak sekali wajah-wajah tersebut disekitar sudut kota ini.
Kala itu ada yang sangat menarik perhatianku yaitu seorang pria yang tak dapat berjalan tetapi memiliki semangat yang luar biasa. Aku mendekati pria tersebut ingin menyakinkan ku bahwa sesungguhnya ya dia adalah pria yang luar biasa yang mampu bertahan di ibukota ini. Dia bernama syamsul umurnya sekitar 45 tahunan, keadaan fisiknya sama sekali tidak bisa berjalan. Hal yang membuat aku kagum adalah daya kreatifitasnya yang tinggi untuk membuat dia tetap melakukan aktifitas sehari-hari.
Dia adalah salah satu orang dari sekian banyaknya yang memilih profesi untuk membuka bengkel sederhana yaitu menambal ban. Daya kreatifitas nya yang tinggi membuatnya tetap beraktifitas dengan leluasa tanpa hambatan bahwa kakinya mempunyai kelumpuhan total.
Kelumpuhan yang dialaminya sewaktu syamsul berumur 25 tahun. Kalo bukan karena korban tabrak lari tersebut, mungkin sekarang ini dia bukanlah pria yang setegar seperti sekarang ini.
Kejadian 20 tahun silam itu mengharuskan dia untuk mengamputasi kedua kakinya. Ketika dia bercerita awalnya ia tidak pernah menerima keadaan didalam dirinya. Dia selalu mengatakan bahwa ini bukan kesalahannya mengapa harus terjadi padanya. Apalagi anak pertama pada waktu itu berusia 2 tahun.
Dia hampir saja menyerah, kalo bukan karena anak dan istrinya mungkin dia tidak pernah mungkin setegar seperti sekarang ini.  Seiring dengan berjalanya waktu dia semakin terbiasa dengan keadaaan yang ada didalam dirinya.
Dia berusaha untuk tidak pernah mengeluh. Mimpi sangat sederhana yaitu menjadikan ke 3 anaknya. Orang tuanya pria ini dulu tidak mampu, akhirnya dia hanya mengenyam pendidikannya hanya sampai sekolah dasar. Tetapi kali ini dia pernah berjanji kepada dirinya kelak anak-anaknya tidak boleh menjadi seperti dirinya. Anak-anaknya harus lebih berhasil darinya. Mereka harus lebih sukses darinya. Syamsul bahkan rela untuk menempuh perjalanan jauh tidak memakai kendaraan umum, uangnya hanya dikumpulkan untuk membeli buku anak pertamanya. Dengan alasan tersebut akhirnya daya kreatifitas syamsul bekerja dengan sangat cemerlang.
Dia menciptakan sebuah alat berjalan untuk dirinya sendiri yaitu alat berjalan yang sangat sederhana terbuat dari kayu yang memiliki 4 roda. Sekilas di lihat alat tersebut seperti mobil-mobilan kayu tetapi alat tersebut memiliki fungsi yang sangat luar biasa. Selain mampu menopang tubuhnya alat ini juga memungkinkan dia untuk berjalan dan berlari layaknya menggunakan mobil. Alat tersebut mampu digunakan secara maksimal untuk memudahkan ia melakukan pekerjaan mengganti ban dibengkel motor sederhana tersebut.
Dia bekerja sama dengan istrinya untuk melayani pelanggan-pelanggan yang sudah mulai antri untuk mengganti ban motor.  Dia tidak pernah mengeluh karena kelumpuhan kakinya, semangatnya yang luar biasa dan tekad untuk bekerja keras adalah hal yang sangat luar biasa yang perlu digaris bawahi oleh pria yang memiliki 3 anak ini. Anak pertamanya berusia 17 tahun mendapatkan beasiswa 100 % untuk meneruskan universitas di jerman.
Ini semua karena berkat motivasi dan semangat yang tingginya yang selalu diterapkan kepada ketiga anaknya. Aku tidak pernah menyangka pria ini memilki daya juang yang sangat tinggi untuk melihat anak-anaknya berpikir maju. Anak keduanya sekarang sedang menduduki bangku Sekolah Menengah Atas tingkat dua, anak perempuannya ini telah menjadi duta oliampiade fisika untuk tingkat nasional.
Anak ketiganya saat ini baru saja menginjak kelas 5 SD tetapi bakatnya menari membuatnya terpilih untuk mewakili Indonesia ke pentas dunia. Sekali lagi aku merasa takjub dengan tempat tinggal yang sederhana yaitu rumah kontrakan yang hanya 3 ruangan saja yaitu ruang tamu, kamar, dan belakang. Di rumah yang hanya berukuran 3X8 mampu membuat 3 prestasi yang luar biasa untuk ketiga anaknya.
Bimbingan dan terpaan yang luar biasa yang ditanamkan sedini mungkin membuatnya percaya bahwa suatu saat dia mampu mengubah dunianya menjadi lebih baik lagi. Istrinya hanya lulusan SD. Seorang istri yang sangat luar biasa yang mendampingi suami dan ketiga anak-anaknya menjadi pribadi yang memiliki daya juang yang tinggi.
Aku juga tak menyangka kedua orang tua yang hanya lulusan SD mampu mengukir prestasi yang sangat baik untuk ketiga anaknya.  Syamsul adalah sumber inspirasi aku untuk memiliki semangat yang tinggi meraih mimpi-mimpi yang tinggi.
Satu pelajaran yang sangat berarti dari seorang syamsul yaitu adalah keterbatasannya bukan menjadi penghalang untuk meraih keberhasilan yang diinginkan tetapi keberhasilan ditentukan oleh semangat dan daya juang yang tinggi dalam menghadapi setiap tantangan yang ada didepan mata. Keterbatasannya bukan merupakan hambatan tetapi merupakan peluang untuk mencapai tangga keberhasilan yang diinginkan.  

Jumat, 08 Juli 2011

Ini mimpimu, Tasya





“Hay kau lihat bintang itu” tanya tasya kepada ku. “Tidak tas, ada apa dengan bintang itu, apakah itu bintang istimewa untukmu” dengan mata yang berbinar-binar dia menceritakan kepadaku bahwa dia ingin hidup lebih lama lagi seperti bintang itu agar dapat membantu orang-orang yang bernasib sama dengannya.
Namanya adalah angela Anastasia aku selalu memanggilnya dengan tasya, sesuai dengan namanya hatinya sebaik malaikat. Tasya adalah teman baikku dia terinfeksi virus HIV sejak dalam kandungan. Keberuntungan angel saat ini adalah dia masih diberikan nafas hingga umurnya yang ke 16 tahun.
Kedua orang tuanya tidak mampu bertahan hidup karena virus yang mematikan itu. Aku sangat bangga sebagai temanya yang memiliki semangat untuk hidup luar biasa. Aku tinggal bersamanya atas ijin orang tua ku. Orang tua ku memiliki sifat yang bijaksana sejak orang tuanya meninggal tasya diperbolehkan untuk tinggal di tempatku.
Awalnya dia menolak keinginanku tetapi seiring dengan berjalannya waktu aku dapat membujuknya agar dia tetap tinggal di rumahku dan akhirnya pun dia menyetujuinya. Kami bersahabat sejak masih kecil, orang tuaku tidak pernah membedakan dia dengan teman-temanku meskipun mereka telah mengetahui bahwa tasya terinfeksi Virus HIV. 
Sejak kecil tasya adalah gadis yang sangat ceria virus HIV tidak menghalangi kecerianya yang sangat luar biasa. Dia selalu bercerita bahwa dia ingin kedua tangannya membantu untuk memotivasi anak-anak yang bernasib denganya. Dengan keinginannya yang luar biasa orang tua ku mengenalkan tasya dengan salah satu pengurus cabang yayasan untuk HIV AIDS di wilayah itu.
Pada saat itu di umurnya yang ke 12 tahun dia termasuk anggota yang termuda. Kami senang melihatnya memiliki motivasi yang tinggi untuk terus hidup. Mimpinya sangat indah, yaitu suatu saat nanti dia ingin mendirikan sebuah yayasan yang selalu memotivasi untuk penderita HIV AIDS namun  mimpi indah ini tidak sempat dia wujudkan. 
Satu hari sebelum hari kelahiranya yang ke 17 dia mengajak seperti biasa menikmati malam yang penuh dengan bintang. Dia menunjuk satu bintang yang paling bersinar dari yang lain “Bella, lihatlah bintang yang indah itu, bintang itu yang paling bersinar dari yang lain. Kau tahu aku ingin sekali menjadi bintang yang paling bersinar itu”  dan aku menjawabnya “Aku yakin tasya, besok kau akan menjadi orang yang paling bersinar diantara yang lain”  Tasya melihat ke arahku sembari tersenyum kepadaku. Dia menceritakan bahwa betapa bahagianya kini ketika dia diberi kesempatan untuk menjadi pembicara disalah satu acara pengidap HIV.
Keaktifan yang luar biasa dalam yayasan HIV AIDS tersebut membawa tasya menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang yang bernasib sama denganya. “Bella, sesungguhnya aku masih ingin hidup 50 tahun lagi. Kau yakin aku pasti bisa hidup lebih lama lagi?” tasya sempat mempertanyakan hal itu kepadaku. Aku pun mengangguk dengan penuh rasa percaya diri bahwa orang seperti tasya yang memiliki semangat hidup yang tinggi pasti akan hidup lebih lama lagi. “Tas, sesungguhnya aku bahagia memiliki sahabat sepertimu” kami berpelukan satu sama lain hingga tak sadar ini adalah pelukan terakhir tasya dan aku.
Daya tahan tubuhnya kembali menurun sehingga dia harus di larikan ke rumah sakit, tetapi waktu berkata lain. Tidak sempat kami menginjakkan ke rumah sakit. Tasya sudah pergi untuk selamanya dalam perjalanan.
Aku sungguh tak menyangka bahwa ini terakhir kalinya aku melihat tasya. Tak kuat aku menahan air mata ini sembari mengatakan “tas, bangunlah itu bintangmu yang ke 17. Kau janji padaku untuk hidup lebih lama lagi” aku mencoba untuk membangunkan dari tidur yang panjangnya. Sepanjang perjalanan hanya tetesan air mata yang bisa ku lakukan.
Tasya adalah temanku yang terhebat dia belum mampu mewujudkan mimpinya. Dia ingin membuat seluruh orang didunia yang terjangkit virus tersebut harus memiliki semangat hidup yang tinggi. Tapi kini dia bertahan di usianya yang baru 17 tahun. Aku sangat bangga memiliki tasya.
Kejadian 8 tahun yang lalu membuat aku selalu ingin membuat mimpi tasya menjadi mimpi yang indah. Aku selalu berusaha untuk menunjukkan ke tasya bahwa mimpinya kini mampu dilihatnya di alam dunia sana. Kini dengan usaha kerasku aku mampu membuat sebuah yayasan motivasi untuk orang-orang yang sama dengan tasya.
Aku selalu menceritakan hari-hariku bersama tasya. Untung saja aku selalu merekam kebersamaan yang terindah bersama dengan tasya. Aku bahagia akhirnya aku mampu mewujudkan keinginan tasya. Tasya adalah sumber inspirasiku agar aku tetap semangat dan memiliki motivasi yang tinggi untuk menyatukan kepingan-kepingan mimpinya. Kini yayasan itu sudah berjalan dengan sangat baik dengan nama yang sama persis dengan nama tasya yaitu Angela Anastasia.
Lihatlah, kemari ini mimpi mu tasya. Itu yang ku ucapkan ketika ku mengunjungi makam sahabat yang terhebat yang selalu menjadi sumber inspirasiku.

Kegagalan sebagai batu loncatanku






Mimpiku adalah menjadi seseorang pembicara yang terkenal. Aku yakin suatu saat aku mampu meraih mimpi terindahku ini. Aku ingin suatu saat nanti semua orang mengenal “Yana” sebagai seorang pembicara. Tetapi saat ini ada yang menjadi kendalaku yaitu seorang yang memiliki wewenang menentukan layak atau tidaknya seorang pembicara tidak mempercayai diri ku. Menurutnya adalah bahwa aku tidak mampu melakukan hal yang terbaik untuk sesi itu. Hingga akhirnya peran ku tergantikan oleh seseorang yang memang sudah ahli memainkan peranya.
Setiap kesempatan yang datang kepadaku selalu saja ditampik oleh seseorang yang tidak mempercayaiku. dengan alasan bahwa aku tidak mampu. Sesungguhnya aku ingin sekali kesempatan itu datang padaku.
Pernah suatu hari aku berharap untuk mendapatkan peran itu dan menampilkan sesi pertunjukkan itu, seorang teman sudah memberikan kesempatan yang luar biasa untukku. Pada hari itu aku bercoba berlatih didepan kaca untuk menampilkan semua yang terbaik, dalam hati aku hanya ingin menampilkan yang terbaik untuk sesi pertunjukkanku. Aku menghayati peran ku dalam latihan tersebut, tak lupa pula ku panjatkan doa agar diberikan kemudahan menghadapi peluang yang baik ini.
Rasanya aku sudah tak sabar untuk menampilkan seluruh kemampuan ku saat ini.  Aku menunggu waktu ku dengan hati yang tenang dan penuh kegembiraan. Ketika bertanya pada seorang teman untuk menyakinkan bahwa aku sudah siap untuk tampil, tetapi pada saat itu ada salah satu orang yang tidak mempercayai peranku dengan alasan aku tidak mampu. “Yan, maaf belum saatnya kesempatan itu datang padamu. Aku sudah berjuang melakukan yang terbaik agar kau mendapatkan kesempatan itu. Tetapi beliau masih belum ingin kau tampil dulu” pada saat itu aku sungguh sangat kecewa mendengarnya. Dalam hal ini beliau adalah orang yang memiliki wewenang yang penuh untuk menentukan seluruh peran. Tetapi aku berusaha untuk mencoba berpikir positif sebisa mungkin, aku tidak ingin menunjukkan rasa kecewa ini kepadanya.
Aku berusaha untuk menghibur diriku bahwa mungkin kesempatan ini bukan waktu yang tepat menunjukkan bahwa aku yang terbaik. Aku sempat mempertanyakan kepada seorang teman yang mempercayai peran itu untukku, mengapa aku tidak dipercaya olehnya?  Dia berusaha untuk menghiburku bahwa suatu saat akan dapat peran yang lebih besar lagi untukku. Sesungguhnya ini adalah sarana interopeksi yang terbaik dalam menilai apa yang kurang didalam diri ini?
Aku bercerita kepada seorang pembicara yang sudah cukup dikenal untuk menceritakan mengapa aku tidak pernah diberikan kesempatan untuk tampil, padahal aku telah berusaha dan berlatih semaksimal mungkin. Dia hanya mengatakan kepadaku “Jadikan dia sebagai partner untuk melangkah menuju tangga keberhasilan, dan jangan pula kau membencinya lalu menjadikanya musuh untukmu. Kau akan terpacu untuk menunjukkan bahwa sesungguhnya kau memiliki kemampuan yang luar biasa. Hanya saja waktu yang indah belum kau dapatkan pada hari itu” aku mengucapkan terimakasih kepada temanku, dan mengikuti saran yang luar biasa ini.
Aku terus berlatih setiap hari mengasah kemampuan ku untuk berkomunikasi dan berbicara didepan umum.  Aku terus memperdalam setiap pengetahuan yang datang kepadaku.  Keesokan harinya aku hanya berharap bahwa hari akan semakin baik dan berusaha melupakan rasa kekecewaanku ini. Suara ponsel memanggilku, ku terima dengan perasaan yang senang. Di luar dugaanku ternyata aku dipercaya oleh orang yang baru dalam kehidupanku untuk melihat kemampuan ku berbicara didepan umum. Ku tutup ponsel ini dan ku katakan “Terimakasih Tuhan, ini hadiah yang luar biasa untukku. Dimana ada sebuah keseimbangan alam ketika ada orang yang tidak mempercayai kemampuan ini ada pula yang masih mempercayaiku”  aku berlatih semaksimal mungkin agar tes ini nantinya tidak akan mengecewakan seseorang yang telah mempercayaiku.
 Ketika aku berlatih, aku meminta tolong kepada orang-orang terdekat untuk memberikan saran agar aku menjadi lebih baik lagi.  Hari itu tiba, aku berusaha untuk menampilkan semaksimal mungkin kemampuanku. Perasaan legowo pun berusaha aku terapkan untu diri ini agar tidak ada rasa kecewa kembali untuk mendengar kata “tidak”. Aku mencoba untuk mendisiplinkan diri bahwa jika mereka menolakku itu bukanlah waktu yang indah untukku. Aku mengikuti saran dari temanku terus  jadikanlah dia partnermu. Ah ku pikir aku sudah menampilkan yang terbaik didalam diri ini.
Hari itu adalah hari bersejarah untukku dimana aku dapat memecahkan rekor diriku sendiri bahwa sesungguhnya aku mampu menjadi seorang pembicara.  Aku senang sekali kabar baik dari mereka adalah mereka mempercayaiku untuk menjadi partner sebagai pembicara ditempatnya.
Sesungguhnya ini adalah langkah awal menuju keberhasilanku. Dan ini adalah langkah awal keberhasilanku dimana aku berhasil mengubah kegagalan sebagai batu loncatan menuju keberhasilan.
Prinsip itulah yang selalu ku terapkan bahwa indahnya kegagalan apabila mampu mengubahnya sebagai keberhasilan yang terindah. Kini inilah diriku, dimana diri ini menjadi pribadi yang lebih memiliki karakter dan siap melangkah untuk mencapai tangga keberhasilan yang berikutnya.

Kamis, 07 Juli 2011

Rayakan kesuksesan itu


    


Hari ini kita sudah mampu menyelesaikan masalah yang sangat berat terjadi dalam hidup ini. Dan dihari ini kita sudah mampu keluar dari sebuah ikatan yang sangat kuat yang tadinya menjerat kehidupan yang kita miliki. Dihari ini pula kita mampu tertawa bahagia karena kini masalah tersebut tidak akan pernah ada lagi didalam hidup ini. Kini kita mampu menikmati setiap detik kesuksesan yang luar biasa.
            Hari ini pula kita telah mampu mengukirkan sebuah prestasi dalam kehidupan kita bahwa diri ini adalah manusia yang luar biasa yang memiliki jiwa pantang menyerah dan memiliki keberhasilan dalam menangani masalah-masalah yang terjadi. Di hari ini kita hidup menjadi lebih baik lagi karena kini kita bebas untuk mengekpresikan segala keberhasilan yang telah dilakukan.
            Di hari ini tidak ada pula kata kegagalan yang terdengar sayup-sayup bahkan suara kegagalan tersebut sudah menghilang. Sudah berapa kali kita menjadi sang juara dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada? Dan inilah waktu yang tepat untuk merayakan kesuksesan terhadap segala hal yang berhasil kita lakukan.
            Perayaan kesuksesan menjadi sedemikian perlu agar diri ini mampu menghargai kehidupan yang telah diberikan. Tujuan selanjutnya dimaksudkan jika suatu saat ketika mengalami kembali masalah yang sulit dalam hidup ini kita memiliki sebuah kenangan yang manis karena perayaan kesuksesan tersebut hingga secara tak sadar kita merindukan diri ini agar menjadi sukses kembali.
             Keberhasilan tidak selamanya dihargai dengan jumlah materi yang ingin dikeluarkan tetapi keberhasilan layaknya dirayakan dengan kegembiraan hati yang luar biasa. Dengan menghentakkan kaki dengan tarian kesuksesan yang kita raih atau kita bisa berteriak sekencang-kencangnya yang menunjukkan kelegaan yang luar biasa kini masalah tersebut dapat terselesaikan.
            Jika hal ini kita lakukan ketika telah mampu menyelesaikan masalah, maka ketika di hari yang lain diri ini berhadapan dengan masalah maka kita rindu menikmati detik-detik kesuksesan tersebut. Ketika kita telah mampu merayakan kesuksesan tersebut ucapkanlah segala terimakasih kepada diri ini dan semua orang yang telah membantu dalam menyelesaikan masalah.
            Bergembiralah dengan hati yang tanpa beban dengan menandakan bahwa langkah kaki kita sekarang ini sudah mulai ringan. Kini tidak ada lagi beban yang sangat berat yang dipikul di badan ini. Tubuh ini menjadi sangat ringan, maka saatnya menikmati detik-detik kesuksesan tersebut.
            Ini adalah waktu yang terbaik untuk kesempatan yang luar biasa ini. Waktu yang sangat baik ketika saat itu kita bebas berekspresi melakukan apapun juga untuk merayakan keberhasillan dalam tantangan ini. Ini adalah hari kemenangan kita, biarkanlah semua orang tahu tentang hari kemenangan ini.
            Berbagilah kesenangan dengan orang lain juga biarkanlah orang lain ikut juga dengan perasaan apa yang dialami saat ini. Jadikanlah sebuah hari ini adalah raja dari hari yang pernah dilalui.Raja dari setiap pemenang pada tantangan kehidupan. Mari kita rayakan kesuksesan itu dengan suka cita dan kesenangan luar biasa.

Rabu, 06 Juli 2011

Pecahkan Rekor itu


    

  Berapa kali kita sudah melakukan hal-hal yang terbaik untuk diri ini? sudah berapa lama kita sudah mencoba untuk menjadikan diri ini menjadi luar biasa? Dan berapa kali kita membuat lukisan terbaik untuk hidup ini? Berapa lama waktu ini dihabiskan dengan cara yang baik? Pernahkah pertanyaan itu kita tanyakan pada diri ini sendiri? Jika pertanyaan tersebut dijawab dengan “Tidak” rasanya sudah saat mulai untuk menghargai setiap kebaikan dengan harga yang mahal. Mengapa? Ketika kebaikan memang pantas dihargai dengan harga yang mahal karena kita telah melakukan proses yang luar biasa menuju kebaikan tersebut.
            Kita tidak pernah mengucapkan terimakasih kepada pikiran ini karena telah bekerja keras dalam memikirkan segala sesuatu terhadap masalah yang ada. Kitapun tidak berusaha untuk mengucapkan terimakasih kepada tubuh ini karena telah melakukan kebaikan luar biasa. Ini waktu untuk kita melakukan kebaikan-kebaikan untuk diri sendiri, jika saat itu kita telah melakukan hanya dua kali.
            Hari ini cobalah untuk memecahkan rekor yang dibuat sendiri dengan tiga kali kebaikan. Ketika hari ini kita telah mengucapkan terimakasih hanya kepada pikiran yang luar biasa ini, mulai sekarang pecah rekor pada saat itu ucapkanlah terimakasih kepada kedua tangan ini yang mampu menyelesaikan setiap masalah dengan cara yang bersih. Kenapa hal ini perlu dilakukan? Terkadang diri ini tidak pernah menghargai diri sendiri, padahal diri ini telah melakukan hal yang maksimal tetapi pada saat itu kita memikirkan bahwa “saya adalah mahkluk tak berguna” jika pada saat itu kita masih memikirkan hal itu.
            Kembalilah untuk mengingat sudah berapa kali kita telah melakukan kebaikan? Sudah berapa kali kita mampu menyelesaikan sebuah masalah. Jangan katakan bahwa “saya adalah mahkluk tak berguna” tetapi sekarang juga gantilah kalimat tersebut dengan “saya akan pecahkan rekor terbaik dalam hidup saya”. Hal ini akan memberikan pengalaman yang luar biasa terhadap hidup ini. Karena ketika kita telah mampu menghargai diri sendiri sama saja dengan memiliki kekuatan dalam menghadapi setiap masalah yang ada.
            Tidak ada mahkluk yang tak berguna ketika dia telah mampu melakukan hal-hal yang terbaik untuk diri sendiri. Tidak pula ada kata-kata negative kembali yang menjatuhkan diri sendiri ketika kita telah mampu menghargai diri ini.
             Perhatikanlah bahwa diri ini sangat mahal maka untuk memperolehnya membutuhkan motivasi yang tinggi dalam menghadapi setiap tantangan yang ada didepan mata. Ini adalah saatnya untuk kita menunjukkan bahwa ternyata kita mampu memecahkan rekor kebaikan dalam menghadapi masalah yang ada.  Lalu berikanlah penghargaan terhadap diri sendiri karena kita mampu membuat rekor yang baru terhadap hidup ini.
            Penghargaan terhadap diri sendiri memiliki peranan yang sangat penting ketika dihadapkan dengan suatu masalah. Jika saat ini kita tidak mampu memberikan penghargaan terhadap diri ini, bagaimana mungkin masalah tersebut dapat diselesaikan dengan mudah? Ingatlah beberapa rekor yang pernah kita lakukan dalam menyelesaikan suatu masalah. Tentu kita tidak pernah mengharapkan kekalahan yang akhirnya akan menyesakkan dada.
            Kita mengharapkan sebuah kemenangan untuk diri ini sendiri. Di setiap tantangan pun kita selalu akah mengharapkan kemenangan agar dapat memecahkan rekor yang baru. Ketika diri ini mulai dihadapkan dengan masalah yang baru maka saat diri ini menilai diri sendiri sudah berapa kali diri ini mampu memenangkan setiap tantangan yang ada.
            Tiba saat untuk diri ini memenangkan tantangan yang berikutnya untuk dapat membuat sebuah rekor yang baru dalam hidup ini. Rekor yang akan menjadi lukisan terindah dalam sebuah kehidupan. Sehingga pada saat itu kita adalah sebuah pribadi yang memang dapat dibanggakan.