Cari Blog Ini

Selamat datang di Inspirasiku

Realisasi Mimpi = Doa +Optimis + Positif Thingking+ Usaha + Mental Baja :)

Jumat, 29 April 2011

Alkisah Sang Raja





Disebuah istana hiduplah seorang raja yang sangat disegani oleh masyarakat dia memiliki seorang putri yang sangat cantik jelita. Suatu saat sang raja ingin menjodohkan sang putri, kemudian sang raja membuat sayembara yang berisi “Barangsiapa yang sanggup untuk menerima tantangan dari istana, maka saya akan menikahkan putri saya kepadanya” tantangan yang diberikan adalah melewati kolam yang dipenuhi dengan buaya tanpa menggunakan alat apapun. Barang siapa yang sanggup untuk melewati kolam sepanjang 5 meter tersebut tanpa menggunakan alat apapun maka sang raja akan menikahkan dengan putrinya.
Semua pemuda didesa itu dengan antusias nya ingin mencoba tantangan yang diberikan oleh sang raja. Sang raja memiliki kekayaan yang tak bisa habis tujuh turunan tak hanya itu saja, sang raja juga memiliki seorang putri yang sangat cantik jelita. Kecantikanya yang sangat luar biasa, membuat para pemuda menjadi ingin memilikinya.
Sebenarnya sang raja bisa saja memutuskan sang putri untuk di jodohkan dengan pangeran di negeri seberang tetapi sang raja akhirnya memutuskan putrinya harus mendapatkan seseorang yang mencintainya  bukan mencintai hartanya. Pada hari itu diselenggarakan sayembara tersebut banyak sekali pemuda yang antusias untuk mendapati sang putri. Pemuda pertama dengan gagahnya memiliki nyali untuk mencobanya.
Dia adalah pangeran dari negeri seberang tetapi baru sampai 1 meter dia kembali lagi ketepian karena tak sanggup menghadapi buaya. Pemuda yang lainya pun mencobanya kali ini seorang tuan tanah tetapi dia sudah tak sanggup untuk menghadapi tantangan ini.
Hampir setengah hari waktu dihabiskan untuk mencari siapa pemuda yang benar-benar berani menerima tantangan tersebut. Lebih dari 10 pemuda telah mencoba tantangan ini tetapi mereka tidak memilki keberanian untuk melewatinya. Hampir saja sang raja menyerah dengan keadaan tersebut tak sengaja tiba-tiba tanpa aba-aba dari prajuritnya terdengar suara pemuda yang menjeburkan dirinya ke kolam itu, dia akhirnya berhasil untuk melewati kolam yang dipenuhi oleh beberapa ekor buaya tersebut.
Sang raja pun merasa gembira karena dia akhirnya menemukan seorang pemuda yang sanggup menerima tantangan ini, sang raja pun menghampiri pemuda itu dan memberikan selamat kepadanya. Pemuda itu tampak kebingungan dengan sang raja yang menghampirinya. Sang raja mengatakan kepadanya “selamat, nak kau telah mampu merima tantangan ini. Kini kau siap menjadi menantuku” pemuda itu diam sejenak dan berkata kepada sang raja “Saya hanyalah mengikuti kata hati saya untuk mengambilkan uang nenek itu yang terjebur di kolam ini. Ketika saya terjun ke kolam saya sebenarnya baru menyadari bahwa kolam ini dipenuhi dengan buaya ketika saya berada di akhir kolam ini. Saya langsung saja mempercepat untuk sampai ke tempat tujuan Jika saya tahu sebelumnya mungkin saya tidak pernah sanggup untuk melewati kolam ini.  Sungguh saya tidak tahu tentang tantangan yang raja berikan” si raja pun tersenyum padanya.
Sang raja tidak kecewa padanya kini dia memiliki pemuda yang memilki hati yang baik dan sangat bijaksana dengan membantu orang lain hingga mengorbankan nyawanya sendiri.
Dalam kisah ini kita bisa memetik pelajaran yaitu kalo saja kita tidak pernah memikirkan apa yang terdapat didalam kolam itu dengan mudah kita mampu melewati rintangan tersebut. Semuanya tergantung apa yang ada didalam pikiran kita.
Jika saja pemuda-pemuda tersebut tidak pernah tahu bahwa kolam itu berisi buaya mereka dengan percaya diri mampu melewati rintangan tersebut. Kepercayaan diri tersebut merupakan modal untuk melangkahkan langkah pertama kita. Semoga kita menjadi seorang yang memiliki kepercayaan diri sehingga segala rintangan mampu kita hadapi.

Keberhasilan karena kegagalan





Kegagalan akan terasa sangat sakit jika kita mengalaminya, tetapi keberhasilan begitu indah kalo saja kita mampu berusaha keluar dari ruang kegagalan tersebut. Ada sebuah contoh yang sangat sederhana yang bisa mewakili arti kegagalan dan keberhasilan.
Pada saat itu ketika saya sedang mencari permainan apa yang sesuai untuk menunjukkan sebuah komitmen pribadi seorang teman saya mengusulkan bagaimana dengan mematahkan sebuah pensil saja dengan satu jari? Karena sebelumnya saya belum mengenal permainan ini hingga kemudian saya menyatakan kepadanya Mana mungkin bisa patah dengan satu jari? Dia pun mengatakan kepada saya bahwa kekuatan pikiran mempengaruhi cara kerja dalam memandang sesuatu jika kita menganggap itu tidak pernah mungkin terjadi maka jangalah berharap sesuatu hal tersebut menjadi sebuah kenyataan.
Kemudian dia mempraktekkan dan menyakini bahwa dia mampu mengalahkan segala ketidakmungkinan dalam pikiranya dia meminta bantuan saya untuk memegangkan pensil tersebut, dan mengatakan bahwa pensil ini adalah lidi.
Benar saja dalam hitungan detik pensil tersebut mampu dipatahkan. Kemudian dia mengatakan kepada saya “Bagaimana jika kau mencobanya” Ok saya menerima tantangan ini. Dia memberikan motivasi agar saya mampu mematahkan pensil tersebut.
Ini pertama kali saya mencoba dalam hidup saya untuk mematahkan pensil hanya dengan satu jari berusaha untuk mencobanya tetapi jari saya sakit ketika mencoba mematahkanya dan kegagalan yang saya temukan.
Kedua kalinya saya mencoba kembali dan menyakini bahwa saya mampu meruntuhkan tembok penghalang yang membatasi ruang saya terhadap pikiran bahwa saya mampu. Dan kemudian saya mencoba kembali, tetapi tetap saja saya mengalami kegagalan kembali, rasa nyeri dan sakit dari jari telunjuk kanan saya masih sangat terasa. Saya tidak ingin menyerah di hari itu sehingga hampir sepuluh kali saya mencoba untuk mematahkanya, bukanya keberhasilan yang saya temukan justru jari telunjuk saya menjadi sangat bengkak.
Saya menyerah pada hari itu juga kegagalan hari ini membawa rasa sakit yang luar biasa, bagaimana tidak ketiga teman saya mampu mematahkan pensil tersebut dan hanya saya yang tidak mampu.
Rasa sakit karena jari ini yang menjadi bengkak belum lagi ditambah rasa sakit yang luar biasa karena rasa kegagalan yang akibat jari telunjuk ini. Oh Tuhan begitu sakitnya sehingga saya mengatakan kata menyerah di hari itu. Tetapi sesungguhnya saya masih ingin mencobanya kembali saya ingin merasakan nikmatnya keberhasilan yang sesungguhnya yang belum saya rasakan.
Sepanjang hari itu saya mendesain ulang segala hal yang berhubungan dengan skema mematahkan pensil menjadi sangat mudah. Saya mendesain segalanya menjadi sangat mudah sehingga saya memilki tekad untuk mematahkan pensil di keesokan hari sambil menunggu bengkak dijari saya perlahan hilang. Kemudian keesokan harinya saya mencoba kembali, pertama kali saya mencobanya kegagalan yang saya temukan kembali. Hingga rasa sakit di jari ini terasa kembali, kemudian saya yakin tidak mau menyerah dengan menggantungkan rasa kegagalan ini karena bagi saya adalah saat itu tidak perduli dengan seberapa sakitnya jari ini yang terpenting adalah mengobati rasa sakit dari kegagalan.
Jika saya masih memikirkan rasa sakit yang timbul karena kegagalan saya mematahkan sebuah pensil tersebut maka hal seperti ini yang akan terus tertanam dalam pikiran saya. Saya ingin membuang kegagalan ini dan menciptakan rasa keberhasilan.
Dan kedua kalinya ketika saya mencobanya kembali saya langsung berteriak sekencang mungkin dan mengatakan hampir sepuluh kali “yes” saya tidak perduli seberapa kencang suara saya saat itu yang saya perdulikan saat itu adalah saya mampu menikmati keberhasilan yang sesungguhnya. Rasa sakit di jari ini hilang begitu saja sehingga dengan mudah saya mampu melewatinya.
Akhirnya beginilah sebenarnya nikmatnya rasa keberhasilan yang luar biasa. Terasa begitu nikmat hingga mengalahkan semua rasa sakit yang pernah timbul dari kegagalan. Sebuah contoh yang sangat baik bagaimana sebenarnya rasa sakit kegagalan tersebut.
Jika kita mampu menciptakan rasa keberhasilan itu sungguh sangat luar biasa energy yang kita miliki saat itu. Ciptakanlah keberhasilan itu dan bungkuslah semua rasa sakit akibat kegagalan yang pernah kita rasakan dengan keberhasilan yang sebenarnya.