Cari Blog Ini

Selamat datang di Inspirasiku

Realisasi Mimpi = Doa +Optimis + Positif Thingking+ Usaha + Mental Baja :)

Senin, 02 Agustus 2010

Efektifkah Team work anda?

Setiap orang dalam organisasi terlibat atau melibatkan diri dalam team work. Tetapi membuat team work menjadi solid adalah tugas yang berat yang harus dijalankan. Tercapai atau tidaknya tujuan perusahaan sangat tergantung kepada team work yang baik.

Bagaimana meningkatkan kinerja dalam perusahaan, agaknya kita harusnya memperhatikan seberapa efektifkah team work anda untuk mencapai tujuan perusahaan. Tidak ada kata yang sulit untuk membuat team work solid dan efektif yang dibutuhkan hanyalah seberapa besar partisipasi individu untuk dapat merealisasikan tujuan perusahaan.

Banyak laporan riset menunjukkan bahwa mereka yang bekerja dalam team work lebih sukses daripada bekerja sendirian, dengan demikian seseorang berhasil mencapai suatu kesuksesan karena adanya kerja sama dengan orang lain melalui suatu teamwork.

1. Menciptakan lingkungan iklim kerja tim yang menyenangkan, dengan cara saling memberikan motivasi kepada sesama tim.

2. Komunikasi yang efektif antar sesama anggota tim agar tujuan bersama dapat tercapai, karena setiap anggota tim mempunya tugas yang berbeda-beda namun saling berhubungan dan saling ketergantungan.

3. Komitment, setiap anggota dibutuhkan komitmen yang tinggi demi tercapainya tujuan bersama didalam tim

4. Menciptakan ritme bekerja yang menyenangkan bukan membosankan

5. Menjaga kebersamaan tidak hanya pada saat jam kerja, tetapi dengan pergi makan bersama atau kegiatan lainnya.

6. Diperlukan adanya reward dan punishment terhadap setiap tugas yang diberikan, agar karyawan lebih bertanggung jawab dan dapat dihargai terhadap setiap tugasnya

7. Melakukan penilaian kinerja yang rutin didalam tim, dengan memberikan penilaian yang bersifat motivasi dan perbaikan dalam bekerja.

8. Berbeda pendapat berarti bukan tidak benar, hanya saja dibutuhkan persepsi bersama untuk meraih tujuan bersama.

Perlukah bakat untuk menjadi pengusaha?



Mengutip dari sepatah kata dari Sandiaga Uno, bahwa “setiap orang dapat menjadi pengusaha” rasanya ini perlu diterapkan ketika kita terdiam dan berkata pada diri sendiri, “Apakah saya mempunyai bakat seorang pengusaha?” atau ketika pertanyaan itu dibalik apakah seorang pengusaha seharusnya mempunyai bakat?.” Banyak orang yang mempersepsikan bahwa bakat memang ada sejak lahir, rumus ini sudah tidak berlaku lagi.

Sering terdengar sentilan-sentilan seperti "Si Budi berhasil dalam musik karena punya bakat musik" atau "Si adi sukses dalam bisnis karena punya bakat bisnis". Tidak salah kalau kita mengiyakan sentilan di atas dan tidak salah juga kalau kita menggarisbawahi bahwa bakat bukan merupakan porsi yang besar bagi terwujudnya kesuksesan seseorang. Bakat adalah salah satu "bekal" di antara "bekal-bekal" lainnya yang dikaruniai oleh Allah SWT sang pencipta untuk mengarungi hidup di dunia.

Kalau boleh saya ibaratkan, bakat bagaikan "cairan kental” yang akan berubah bentuk sepanjang usia manusia" yang sangat membutuhkan wadah pembentuk. Di mana material wadah pembentuk bersumber dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah. Dalam pencapaian bentuk wadah dengan kualitas baik maka bekal-bekal lainnya seperti, mata, telinga, otak dan organ vital lainnya harus difungsikan untuk mendukung pembentukan wadah tersebut. Mata digunakan untuk membaca ilmu dari literatur buku-buku yang baik dan melihat fenomena alam semesta. Telinga digunakan untuk mendengar pembicaraan-pembicaraan yang berkualitas, positif dan motivatif. Otak digunakan untuk mencerna, menganalisa dan merumuskan informasi-informasi dari sumbangsih mata dan telinga. Hati atau jiwa digunakan untuk mengimbangi/mengontrol produk hasil dari otak atau pemikiran.

Jika anda merasa masih belum mempunyai bakat untuk menjadi seorang pengusaha tidak perlu berkecil hati karena tidak semua orang berbakat akan menjadi sukses pada bidang tertentu untuk itu banyak cara yang dilakukan untuk mengejar keberhasilan yang kita inginkan dari bakat tersebut. Misalnya :

1.Memiliki banyak teman sebagai pengusaha dengan begitu anda bisa belajar dari pengalaman mereka.

2.Berpikir kreatif bahwa menjadi pengusaha tidak hanya tergantung kepada nilai uang yang akan dikeluarkan tetapi seberapa kreatif ide yang kita tawarkan.

3.Mempunyai ide yang orisionil dan berbeda dari yang lain

4.Terus berusaha untuk mengejar kesuksesan

5.Tidak takut akan kegagalan

6.Mengikuti perkembangan dan kebutuhan trend pasar

7.Mempunyai pikiran positif untuk menjadi pengusaha

Bisa karena "Jatuh"


Jatuh”  kata tersebut memang sangat menyesakkan tapi  adakah yang bisa menjadikan kata jatuh sebagai sumber motivasi untuk menjadikan masa depan yang lebih baik lagi. Lalu bagaimana itu bisa dengan kata Jatuh meraih apa yang anda inginkan?
Pernah kah anda membayangkan ketika anda di titik terendah? Disaat kita tidak dapat meraih apa yang anda inginkan dan disaat anda menyadari bahwa usaha anda dalam meraih sesuatu adalah sia-sia………… Hingga anda merasa jenuh dan mengeluarkan pernyataan “Sebenarnya saya mesti bagaimana?” dan “Harus berbuat apa?” setelah sekian lama usaha ternyata usaha anda tidak pernah membuahkan hasil….
Lalu mengapa saya tetap mengutamakan kata “jatuh” Coba anda membayangkan ketika anda berjalan di lantai yang di penuhi dengan buih sabun. Apa yang akan anda bayangkan saat itu? Satu pikiran di benak anda saat itu adalah “Bagaimana kalo saya terjatuh nanti” atau anda akan berkata “tidak, saya  takut” atau satu pikiran anda adalah saya tidak akan melakukan itu, dan banyak lagi pertanyaan yang akan muncul dibenak anda jika anda membayangkan kata Jatuh.
Tapi pernah kah anda terpikir membuat kata jatuh menjadi lebih bermakna…. Bagaimana itu bisa? Ketika anda membayangkan kata jatuh, terlintas di benak anda pula resiko yang begitu besar yang akan dia hadapi… tetapi tahukah anda semakin anda memikirkan kata jatuh, ada suatu motivasi yang terpendam bahwa kita pasti bisa dan ada secuil pikiran yang mempengaruhi kita untuk terus mencoba dan mencoba. Yah pasti ada yang beranggapan rasa ketakutan lebih besar daripada secuil pikiran tersebut. Teruslah membayangkan kata “jatuh” tersebut semakin anda membayangkan kata tersebut semakin anda tidak ingin terjatuh dan semakin anda ingin mencoba betapa nilkmatnya jika sesuatu tantangan akan di coba dan anda dapat membayangkan keberhasilan anda.
Banyak orang berpikir kata positif yang dapat memotivasi diri kita sendiri, tapi sebaliknya kata negative yang menjadi seseorang menjadi kekurangan motivasi. Padahal kata negative sebenarnya dapat memacu kita untuk lebih menghindari dari resiko yang di hadapi dan meraih sesuatu yang maksimal, asal dapat menggunakan kata negative sebagai motivasi mendapatkan apa yang anda inginkan…..