Cari Blog Ini

Selamat datang di Inspirasiku

Realisasi Mimpi = Doa +Optimis + Positif Thingking+ Usaha + Mental Baja :)

Rabu, 25 Mei 2011

Masalah itu adalah lidi






Ketika kita telah sanggup untuk menyadari diri ini bermasalah adalah saat yang tepat untuk memulai langkah berikutnya yaitu menganggap masalah tersebut sebuah lidi.  Masalah yang datang merupakan sebuah lidi yang suatu saat akan melukai diri ini untuk cobalah untuk mematahkan satu lidi tersebut. Sehingga kini lidi tersebut tak pernah lagi melukai kita. Tetapi sebaliknya apabila jika kita menganggap berat masalah ini sesungguhnya ini hanya merupakan pilihan terhadap persepsi dalam pikiran ini.
Kita bisa mengartikan sebuah persepsi tersebut merupakan pilihan yang hendak dilakukan terhadap pikiran ini sehingga menghasilkan tindakan mana yang harus dipilih. Jika menginginkan persepsi ini adalah baik, maka sebuah pesan akan menyampaikan ke dalam alam pikiran ini agar membuat suatu bentuk persepsi sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga pesan baik tersebut diterima didalam alam pikiran ini hingga ketika  dapat menghadapi setiap percikan masalah dalam kehidupan yang akan dapat disikapi dengan cara positif.  
Apabila sebaliknya ketika kita sendiri yang justru membuat persepsi ini tidak sesuai dengan yang diinginkan sesungguhnya pesan yang ingin disampaikan ke dalam alam pikiran ini adalah salah. Sehingga mau tidak mau pikiran yang salah membawa ke dalam tindakakan yang salah.  
Hal ini bisa digambarkan sebagai berikut jika kita menganggap sebuah masalah tersebut adalah halangan justru kesulitan untuk menghadapi masalah tersebut menjadi sangat berat. Dan persepsi yang dimunculkan dalam pikiran ini adalah masalah dalam kehidupan sebuah besi yang sangat berat yang suatu saat dapat menjatuhkan seluruh tubuh ini. Besi yang akan menjadi penghalang setiap langkah ini dari sebuah proses kehidupan.  Besi yang justru menghancurkan segala proses terhadap kehidupan ini.
Hingga segala pikiran telah meblokir semua jalan yang sudah tersedia dan karena hal itu saat ini kita sendiri tidak pernah mengetahui dimana jalan keluarnya. Mata ini sudah tertutup oleh jalan yang sebenarnya sangat terang dan mudah untuk ditemukan. Tubuh ini dibiarkan untuk tidak bergerak karena ketakutan terhadap apa yang nanti dihadapi. Dan pikiran ini terus membayangkan hal-hal negative terhadap masalah yang dihadapi sehingga dapat saja merusak proses kehidupan tersebut.  
Dan Itulah persepsi yang digambarkan yang sesungguhkan ditumbuhkan dalam pikiran ini jika saja kita mempersepsikan sebuah masalah adalah berat bagaikan sebuah besi. Maka segala hal penggambaran negative yang ada didalam pikiran ini.
 Tetapi kalo saja kita mampu mengkondisikan pikiran ini dengan mempersepsikan bahwa masalah ini adalah sebuah lidi yang mampu di atasi. Maka sesungguhnya masalah tersebut menjadi sangat ringan. Lidi tersebut dapat kita patahkan pada saat kita memiliki masalah tersebut. Lidi yang tidak pernah akan menyusahkan kita selanjutnya dan tidak pernah akan melukai diri ini dalam proses kehidupan. Sehingga segala hal dalam memandang masalah adalah tergantung dari persepsi apa yang ingin kita ciptakan pertama kali.
Persepsi yang kita ciptakan pertama kali akan mempengaruhi segala hal dalam proses berpikir sehingga menghasilkan tindakan-tindakan.
Dalam hal ini Jika saja  setiap masalah dalam kehidupan sanggup dipersepsikan sebagai lidi maka dengan mudah dengan pesan akan mengantar dalam pikiran ini bahwa lidi itu ternyata sangat mudah untuk dipatahkan kemudian pesan itu diteruskan untuk perilaku untuk mematahkan sebuah lidi.
Tetapi sebaliknya yaitu bila masalah datang pertama kali  dan kita menolak terhadap masalah berarti pikiran ini sudah dapat mempersepsikan bahwa masalah-masalah tersebut adalah ranjau untuk kehidupan.
Sehingga alam pikiran ini akan mempersepsi bahwa “Saya saat ini sedang menghadapi masalah yang sangat berat” tahukah apa yang terjadi jika alam pikiran tersebut disambut dengan hal-hal yang dari awal skema nya adalah berat dan beban.
Jika kita telah mempersepsikan segala hal  yang diciptakan adalah berat setiap kita melangkah, kaki ini menjadi sangat susah dalam berjalan. Dan kita tetap tak memiliki kesanggupan untuk melangkah dan saat ini tetap berada di tempat yang sama.  
Tindakan yang kita lakukan sia-sia karena sekalipun kita melangkah tetap ditempat yang sama. Saat ini kita tidak memiliki proses kemajuan terhadap kehidupan yang kita miliki.  Tak hanya itu saja banyaknya terdengar kasus-kasus bunuh diri karena permasalahan yang menimpa dalam dirinya sendiri. 
Permasalahan dalam kasus bunuh diri memiliki beraneka ragam masalah dalam proses kehidupan pada setiap orang yang memilih jalan untuk mengakhiri hidup.  Persepsi yang mempengaruhi cara berpikir mereka sehingga memilih jalan tersebut dan persepsi yang sebenarnya mengantarkan kehidupan mereka untuk mengakhiri hidupnya.
Kita pertama kali telah menyadari bahwa “Yah, saya memiliki masalah” antarkanlah persepsi bahwa masalah tersebut hanya sebuah lidi yang sangat mudah dipatahkan ke dalam alam pikiran ini. Berikanlah berbagai informasi kemudahan-kemudahan jalan keluar dari setiap masalah-masalah tersebut. Biarkanlah alam pikiran ini memikirkan dan menyampaikannya bahwa “Ini terasa sangat ringan.”
Persepsi ini telah berhasil menyampaikan kepada alam pikiran kita kemudian sekarang adalah bagaiamana menyampaikanya ke dalam wujud tindakan. Jika memang benar bahwa kita telah menganggapnya sebuah lidi. Lalu untuk selanjutnya pertanyaan yang akan muncul didalam benak ini adalah mau diapakan lidi ini?.
Ketahuilah bahwa satu lidi pun akan bisa menyakiti diri ini, jika kita salah mengambil tindakan. Jangan biarkan pesan dari pikiran ini salah kita sampaikan dalam wujud tindakan. Proses kehidupan yang terlihat sempurna apabila kita telah mengambil hal yang benar dalam proses kehidupan.
Dalam penjelasan hal tersebut adalah jangan biarkan diri ini salah melangkah sehingga akan terjebak ke dalam jurang yang lebih dalam lagi.
Sebuah lidi bisa membuat menyakitkan apabila tindakan yang dipilih tidak benar dan menjadikan proses kehidupan berhenti sejenak. Saat ini juga coba bayangkanlah kita mengambil sebuah lidi lalu tanpa sengaja bagian tubuh ini tertusuk oleh lidi tersebut misalkan saja bagian mata ini tertusuk lidi tersebut, lalu apa yang terjadi? Tentu kita pasti akan menahan rasa kesakitan akibat luka tersebut.
Begitu juga dalam menghadapi setiap masalah. Jika saja kita telah salah mengambil tindakan terhadap sebuah lidi maka hal ini akan menjadi boomerang kembali dalam diri ini mau dibawa kemana setiap masalah tersebut. Apakah akan kita simpan hingga suatu saat akan menyakitkan atau justru sebaliknya lidi tersebut kita patahkan?
 Setiap konsekuensi pilihan terhadap tindakan selanjutnya akan membuat proses kehidupan menjadi berbeda. Karena kita membuat pilihan untuk menyimpannya lalu seperti penggambaran diatas hal ini justru melukai kita. Maka tindakan kita yang membuat proses kehidupan selanjutnya. Tetapi disaa kita telah sanggup untuk mematahkan satu lidi tersebut maka kita juga telah membuat pilihan terhadap proses kehidupan selanjutnya.
Untuk itu tetaplah berhati-hati terhadap pilihan bertindak karena setiap masalah akan membuat sesuatu yang berbeda dalam proses kehidupan.