Cari Blog Ini

Selamat datang di Inspirasiku

Realisasi Mimpi = Doa +Optimis + Positif Thingking+ Usaha + Mental Baja :)

Senin, 23 Mei 2011

Apakah Saya Bermasalah?






        Setiap kali teman saya  bercerita keluh kesah terhadap kehidupan hanya satu yang saya tanyakan kepadanya yaitu “Tanyakanlah kepada diri ini apakah sesungguhnya saya bermasalah?”. Itulah satu pertanyaan yang layak untuk diungkapkan ketika mengetahui bahwa sesuatu masalah telah menimpa kita dengan mengajukan pertanyaan kepada diri “Apakah saya bermasalah?” Lalu mengapa hanya pertanyaan tersebut jawabanya adalah Jika kita sanggup untuk menyatakan diri bahwa sesungguhnya saya memang bermasalah.
        Satu hal yang positif terdapat dalam diri ini adalah kita sanggup memeriksa diri sendiri bahwa terdapat hal yang salah didalam diri ini. Sehingga secara sadar ketika masalah datang begitu saja kita bisa menangkapnya dengan otomatis sehingga tidak perlu bersusah payah untuk mengontrol kesadaran akan setiap kesalahan tersebut.  Karena saraf dalam tubuh ini sudah terlatih untuk menangkap setiap masalah yang datang.
        Keadaan ini diciptakan karena sesungguhnya tubuh ini sudah terbiasa untuk menangkap setiap sinyal-sinyal masalah yang akan kita hadapi. Hal yang harus diwaspadai justru apabila seseorang tidak pernah menyadari bahwa dirinya bermasalah hingga hal ini menjadi boomerang untuk dirinya sendiri.  Sehingga sinyal didalam diri tidak pernah tahu dimana letak kesalahan berada dimana hal ini mengakibatkan kita tidak pernah mengerti apa kesalahan yang ada didalam diri ini.
        Sinyal-sinyal tersebut menkondisikan dengan membuat tempat masalah yang baru. Hingga setiap kali kita tak menyadari bahwa sesungguhnya saya memiliki masalah.  Hal ini sebenarnya yang salah didalam diri ini ketika kita mengatahui bahwa sesungguhnya diri ini terlambat untuk menyadari dimana sebenarnya kesalahan ini? Sehingga hal ini bisa memunculkan permasalahan yang baru.         Permasalahan yang selanjutnya akan menyelimuti seluruh tubuh ini tanpa terkecuali dan akhirnya justru kita tak akan sanggup untuk mengusai segala pikiran dan tubuh. Tetapi permasalahan didalam diri ini yang sering muncul adalah kita tidak dapat mengkoreksi diri sendiri dengan mengajukan pertanyaan  “Emang salah saya dimana?” pertanyaan ini merupakan pertanda bahwa kesalahan mengkoreksi diri tidak dapat diatasi sehingga sinyal tersebut secara otomatis membuat tempat yang baru.
        Tak cukup sampai disitu saja, tempat tersebut akan terus melebar dan membuat wilayah yang baru. Wilayah yang semakin meluas sehingga akhirnya justru wilayah tersebut akan menjatuhkan kita pada nantinya. Karena sekarang wilayah tersebut telah memilki beraneka ragam masalah yang tidak dapat kita kendalikan. Wilayah tersebut yang sebenarnya akan menguasai diri kita sendiri. Kini semua kendali ada didalam wilayah tersebut.
        Hingga waktu yang berjalan cukup jauh sehingga menegur diri ini untuk melihat betapa banyaknya tempat baru yang telah kita buat. Waktu yang telah terbuang sia-sia tersebutnya layaknya tak pernah mungkin untuk kembali lagi. Waktu yang berjalan membuat secara kita sadar tempat-tempat tersebut justru akan mengotori pikiran ini.
        Betapa dahsyatnya pengaruh dari masalah-masalah yang datang dan mengotori pikiran ini. Tanpa kita sadari perilaku akan mensituasikan dengan pikiran saat ini. Sehingga saat ini perilaku kita telah terbiasa dengan hal-hal yang mempengaruhi pikiran ini. Bisakah kita membayangkan apa yang terjadi jika kita mengubah perilaku sesuai dengan pikiran yang sudah terkotori dengan kepingan masalah karena  justru kita sendiri yang memilihnya untuk memelihara masalah tersebut?  Perilaku yang akhirnya bisa menandakan dimanakah sebenarnya saya saat ini? Hingga tanpa kita sadari kini perilaku ini menjadi sangat berbeda ketika kita tak memiliki masalah apapun.
        Perilaku yang baru didalam diri ini, bisa mengakibatkan diri ini kehilangan kendali dan mengatakan “Sebenarnya saya ini mau seperti apa?” suatu pertanyaan yang diajukan kepada diri sendiri yang menandakan bahwa sesungguhnya ada rasa kelelahan yang megartika kita tak mampu menguasai setiap masalah yang ada.
        Kalau saja dari pertama ada rasa didalam diri untuk mengakui “Yah, memang benar saya memiliki masalah dan masalah sesungguhnya memberikan kesalahan”.
        Hal yang dapat mengubah pikiran ini tidak akan menjadi seperti itu. Karena sebelumnya pikiran ini telah diberikan sinyal positif bahwa “yah saat ini saya memiliki masalah, dan harus saya selesaikan sekarang” Lalu mengapa saat ini kita tidak pernah mengakui kepada diri sendiri? Saat ini kita menikmati hidup sekarang sehingga mengabaikan hal-hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
        Satu masalah sebenarnya yang terbesar dan sering sekali kita temukan adalah ketika kita sadari bahwa kita memiliki masalah, kita tidak membiarkan tubuh ini menerima masalah-masalah yang datang. Dan tubuh ini justru yang memilih untuk membiarkan setiap kepingan masalah yang datang. Hingga akhirnya masalah tersebut akan menguasai pikiran ini.
        Untuk itu dalam satu hari perlu adanya satu waktu untuk mengkoreksi apakah hari ini saya membuat masalah baru? Jika pertanyaan ini masih dijawab dengan rasa ketakutan untuk menjawab iya. Ketakutan karena nantinya tidak akan bisa menikmati rangkaian kehidupan ini. Rangkaian kehidupan yang justru akan menjatuhkan kita.
        Satu pelajaran baru yang dapat menggambarkan keadaan ini adalah menyadari         masalah yang datang ternyata lebih sulit daripada menyelesaikanya.  Untuk itu biarkanlah tubuh ini terbiasa terlebih dahulu untuk mengkondisikan bahwa masalah itu memang ada.
        Akuilah dengan mengatakan “Ya saya memang bermasalah” dengan hal seperti itu kita tak lagi membiarkan masalah yang datang terus menumpuknya. Karena kita sendiri yang akan berusaha untuk mematahakan setiap masalah yang datang dan pada akhirnya kita tubuh hingga segala pikiran ini terbiasa dengan keadaan seperti itu.