Cari Blog Ini

Selamat datang di Inspirasiku

Realisasi Mimpi = Doa +Optimis + Positif Thingking+ Usaha + Mental Baja :)

Senin, 20 Juni 2011

Manusia pembelajar yang baik






    Tidak pernah ada yang ingin melakukan kesalahan berkali-kali, tetapi terkadang diri ini lalai dalam mengingat kembali bahwa kita telah melakukan kesalahan lagi. Kita disibukkan dengan segala persoalan dan memikirkan jalan keluar terhadap sebuah masalah yang ada. Sehingga seolah-olah diri ini sibuk untuk melakukan sesuatu terhadap masalah tersebut. Tahukah kita bahwa sebenarnya telah membuang beberapa waktu untuk memahami masalah yang terjadi.
          Kita terkadang hanya membesarkan beberapa masalah yang terjadi didalam hidup ini hingga kesempatan untuk belajar dari kesalahan itu tak dapat diperoleh. Kesempatan itu telah hilang karena sesungguhnya kita yang mensia-siakan waktu yang diberikan untuk belajar sesuatu yang berharga.
          Sebenarnya manusia diciptakan dengan akal sehat yang sangat sempurna yang bisa digunakan sebagai pembelajar yang baik. Semua manusia adalah mahkluk yang sempurna, Jika Tuhan menciptakan beberapa kelemahan yang menutupi kesempurnaan manusia, tetapi Tuhan menciptakan keseimbangan dibalik kelemahan manusia yaitu menciptakan kelebihan. Sebagai contoh jika seseorang tidak dapat melihat, tetapi dia memiliki pendengaran yang sangat tajam. Jika seseorang tidak dapat melihat dan mengalami tuli, dia memiliki ketrampilan yang luar biasa dalam menghasilkan sebuah karya. Jika seseorang tidak memiliki kedua kaki tetapi dia memiliki prestasi yang luar biasa dalam bidang olahraga. Banyak sekali hal-hal yang unik yang bisa ditemukan dari setiap orang.
          Manusia adalah pembelajar yang baik jika manusia memiliki kelemahan, manusia tersebut memiliki insting untuk mencari kelebihan apa yang dimiliki olehnya. Begitu juga ketika seseorang mendapatkan masalah yang beratnya, sebenarnya manusia bisa memiliki insting untuk tidak melakukan kesalahan yang sama tetapi terkadang insting tersebut tidak dapat bekerja secara maksimal.
          Ketika masalah besar datang begitu saja kita belum siap untuk menerimanya sehingga segala daya dalam tubuh ini disibukkan dengan keadaan untuk menolak masalah-masalah yang datang. Penolakan terhadap masalah yang dilakukan adalah dengan cara menghindari masalah yang ada. Secara mental diri ini belum siap untuk menerima segala lidi-lidi masalah yang datang sehingga dalam diri ini belum terbentuk persepsi bahwa kita sebenarnya mampu keluar dari segala beban berat.
          Persepsi diri ini masih terfokuskan kepada beban yang berat yang nanti kita dialami.
          Misalnya ketika menghadapi sebuah masalah yaitu terlilit hutang hingga menghabiskan seluruh harta kekayaan seseorang, bahkan tak hanya itu saja Hutang tersebut harus segera dibayar segera mungkin dengan nilai yang tak sedikit. Setelah menghabiskan beberapa kekayaanya ternyata masih belum mencukupi untuk membayar semua hutangnya. Perkiraan dia sangat berat dan tidaklah mungkin untuk bisa membayarnya apalagi semua kekayaannya sudah habis begitu saja untuk menutupi semua hutangnya. Berkali-kali dia mencoba untuk mengakhiri hidupnya karena masalah hutang yang dihadapinya begitu berat. Tetapi niatan itu digagalkan dengan keinginanya yang masih mencari celah kehidupan.
          Seandainya saja dia berhasil mengakhiri hidupnya pada saat itu dia tidak memiliki kesempatan untuk memperoleh pelajaran yang baru bagaimana memecahkan masalah dari belenggu hutang saat ini. Ketika kesempatan datang, kita dapat belajar dari kesalahan yang telah dilakukan. Ini terlihat ketika seseorang yang mempunyai hutang tersebut mulai menyelesaikan perlahan-lahan hutang-hutangnya. Ide-ide mulai muncul sebagai cara dalam penyelesaian hutang-hutangnya. Bahkan tak jarang kita temukan banyak sekali ide kreatif yang bisa digunakan ketika menangani masalah tersebut.
          Dia mampu menciptakan ide yang baru untuk menjual barang-barang daur ulang. Dengan cara seperti ini akhirnya dia mampu menyelesaikan hutang-hutangnya. Tak hanya itu saja bahkan dia mampu memonopoli pasar yang sangat jarang ini di luar negeri. Berkat hutangnya dia menjadi manusia yang luar biasa. Kalo saja sebuah masalah mengenai hutangnya pada saat itu tidak pernah ada mungkin sekarang ini dia tidak lagi menikmati hasil jerih payahnya selama ini.
          Sungguh luar biasa akal pikiran manusia jika mampu dipergunakan secara maksimal. Satu hal yang harus dipahami adalah kalo saja kita menerima masalah yang datang di dalam diri ini dengan suka cita dan mental yang sudah terbangun dengan sempurna kita akan siap menghadapi segala kemungkinan dan resiko yang nanti akan ada didepan mata.  
          Kita bisa menggunakan akal pikiran ini untuk bekerja keras menemukan berbagai jalan alternatif untuk menghadapi masalah-masalah yang datang. Satu catatan yang sangat berarti bahwa manusia adalah pembelajar yang baik, ketika mental kesiapan sudah terbentuk maka diri ini dapat dengan mudah menemukan setiap jalan yang ingin kita lakukan demi melepaskan ikatan yang kuat terhadap sebuah masalah.  
          Akhirnya dalam keadaan terdesak ide untuk menyelesaikan sebuah masalah dapat ditangani dengan sangat baik. Yakini didalam hati ini bahwa Ya benar sesungguhnya manusia adalah pembelajar yang baik.