Hidup ini begitu sulit jika saja kita menganggap hidup itu sulit tetapi hidup itu menjadi mudah kalo dalam pikiran kita menganggap hidup itu mudah. Memandang sebuah kehidupan yang sebenarnya adalah tergantung dari sudut pandang pikiran kita. Jika kita menganggap hidup itu berat maka sesungguhnya hidup menjadi berat untuk dijalankan tetapi jika kita mampu menganggap hidup itu adalah ringan, maka hidup kita menjadi sangat ringan.
Hidup ini akan banyak rintangan jika kita menganggap kesulitan adalah rintangan tetapi hidup ini akan menjadi berkah jika kita menganggap halangan adalah sebuah anugerah yang luar biasa.
Hidup ini akan menjadi Hitam jika kita masih mengulang kesalahan yang sama di masa lalu tetapi hidup ini akan menjadi putih jika saja kita mampu menyongsong masa depan dengan cara yang luar biasa. Hidup ini menjadi hampa jika kita menganggap hidup tidak berjalan semestinya dengan nilai yang ada didalam diri.
Hidup ini menjadi penuh arti jika saja kita mampu memaknai hidup dengan makna dan arti yang terdalam. Semua orang memiliki cara memandang sebuah kehidupan dengan cara yang berbeda-beda tergantung setiap orang yang ingin menjalankan dengan mudah atau sulit.
Persepsi setiap orang terhadap kehidupan memilki perbedaan yang terkadang tak bisa di hindari adakalanya memandang hidup dari sisi hitam ataukah sisi putih. Hanya dua sisi layaknya mata uang dan tidak ada satu sisi lagi diantara sisi hitam ataukah putih misalnya abu-abu.
Kehidupan memerlukan kejelasan kita tidak pula bisa mengatakan hidup kita agak ringan atau agak berat hanya dua pilihan ringan atau berat. Kejelasan dalam kehidupan dapat menentukan keinginan arah kita untuk melangkah.
Jika kita ingin menganggap hidup ini sulit maka secara otomatis otak kita memacu dan mencari hal-hal sekecil apapun yang bisa dijadikan rintangan dan beban untuk menjalankan proses kehidupan. Hal sekecil itu lama-kelamaan akan menumpuk menjadi sebuah batu besar. Jika saja kita menganggkat batu tersebut, batu itu tidak mampu kita angkat dengan mudah.
Hanya ada satu cara untuk menganggkat tumpukan batu itu adalah jika saja kita meyakini hidup ini menjadi mudah, batu yang tadinya menumpuk dan tidak mampu kita angkat dengan kedua tangan kini batu ini menjadi seringan kapas sehingga batu tersebut mudah saja terbang terbawa angin dengan satu hembusan nafas kita. Memang kedengaran sangat aneh bagaimana bisa tumpukan batu tersebut menjadi kapas, yah inilah cara sudut pandang dalam pikiran kita berkerja. Sudut pandang yang mampu meruntuhkan segala tembok kesulitan yang sebenarnya tembok kesulitan tersebut adalah tembok yang kita ciptakan sendiri.
Alam pikiran ini penuh dengan penciptaan yang luar biasa dan dapat mempengaruhi segala fungsi kerja dalam tubuh kita dengan selalu menganggap sesuatu yang mudah menjadi sulit, tidak hanya itu saja bahkan kita pikiran ini mampu mempengaruhi sebuah warna kehidupan dengan adanya hitam menjadi putih. Begitulah alat pikiran ini bekerja mempengaruhi segala hal dalam proses kehidupan.
Saat ini tergantung apa yang kita inginkan sekarang dalam menjalankan proses kehidupan. Apakah sesungguhnya kita menginginkan hidup ini menjadi indah ataukah justru sebaliknya hidup ini menjadi buruk?
Biarkanlah pikiran positif masuk perlahan-lahan dan pikiran negative terhadap proses kehidupan. Lepaskanlah dan buanglah segala kata negative yang bisa mempengaruhi perjalanan kehidupan. Buanglah segala pikiran yang memang layak dibuang, masukkan hawa positif dan biarkanlah dia bebas menempati alam ruang pikiran ini sehingga mempengaruhi segala keadaan ini.
Biarkanlah partikel-partikel dari hawa positif mengelilingi dinding ruang dalam pikiran kita dan jangan biarkan partikel negative terbawa masuk didalam pikiran ini. Masukkan segala hal kebajikan buanglah segala hal keburukan. Dan baru saja kita menyadari bahwa penciptaan pikiran sebuah kehidupan sangatlah menakjubkan. Ini akan menjadi mudah dan akan menjadi sulit tergantung kita memikirkanya. Sungguh sangat luar biasa kedua sisi tersebut mampu mempengaruhi proses jalannya sebuah kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar