Jika saat ini kita mengalami kegagalan janganlah berpikir bahwa selamanya diri ini akan semakin terpuruk, semakin kita terpuruk maka kita tidak pernah mengetahui dan merasakan bahwa ada sebuah jalan yang terang yang nanti membawa kita menuju gerbang kesuksesan. Jalan yang selama ini tidak pernah diketahui karena perasaan dan hati ini selalu merasakan bahwa kegagalan adalah sebuah bencana yang akan menghancurkan kehidupan.
Kegagalan yang kita jadikan sebuah masalah yang baru, sehingga disibukkan dengan seluruh perasaan bersalah terhadap permasalahan yang terjadi. Hingga saat ini kita tidak pernah terbebaskan dari perasaan bersalah karena kegagalan tersebut. Semua mata telah tertutup dengan semua rasa kegagalan yang semakin menumbuhkan perasaan marah dan tidak ingin melakukan apapun juga.
Pikiran ini telah menutup mata untuk melihat jalan yang terang. Padahal jalan yang terang akan membawa diri ini menuju keberhasilan yang diinginkan. Jika sekarang ini kita gagal melakukan sesuatu belum tentu keesokan hari kita akan gagal di kesalahan yang sama. Jika keesokan harinya kita mengalami kegagalan pula saat ini berarti kejadian mewajibkan diri ini untuk memperhatikan setiap kesalahan yang terjadi sehingga setelah berulang kali mencobanya kegagalan akan membawa pada kesuksesan.
Seorang jenius menghasilkan sesuatu yang diinginkan pun telah mengalami kegagalan pula. Tahukah kita bahwa Thomas alva Edison baru mencoba lebih dari seribu kali baru menghasilkan sebuah lampu. Jika di tengah jalan dia menyerah begitu saja ketika telah melakukan percobaanya yang ke seribu maka dia tidak pernah menemukan titik keberhasilanya. Begitulah seterus jika saat ini kita merasakan bahwa saya mengalami kegagalan 10 x dan saya tak pernah ingin mencobanya kembali maka kita tidak pernah tahu bahwa percobaan yang ke 11 akan membawa kepada ke titik keberhasilan yang diingin.
Hal ini demikian terjadi ketika berhadapan dengan sebuah masalah, seribu jalan sudah dicoba untuk menemukan jalan keluarnya tetapi saat itu belum ada keberhasilan dalam menemukan jalan terangnya. Jika saat itu kita berpikir untuk berhenti mencari jalan yang terang maka saat itu waktu yang tepat untuk diri ini dalam keterpurukan.
Selamanya jalan terang ini akan berhenti dan tak pernah di terlihat oleh pikiran ini. Jika satu kali saja kegagalan saja kita sudah mengeluh dan tidak pernah ingin mencoba kembali bagaimana saat ini menemukan jalan yang terang? Kenapa kita memiliki jiwa yang rapuh dan mudah menyerah? Bukankah setiap masalah yang berhasil terselesaikan dapat membuat jiwa ini menjadi lebih tegar dan berani.
Jangan biarkan jiwa yang rapuh tersebut akan mempersulit langkah kita selanjutnya. Tanamkanlah kekuatan panyang menyerah didalam diri ini dan tanamkanlah kekuatan baja dalam pikiran ini agar saat menghadapi masalah dan menemukan jalan keluarnya tetapi kita mengalami kegagalan jiwa ini tidak pernah berputus asa untuk mencoba menemukan kembali.
Tidak pernah ada kegagalan yang tidak menemukan keberhasilan Tampaknya banyak orang yang tidak pernah setuju dengan pendapat saya ini. Jika saya bertanya kembali mengapa mereka tidak menemukan keberhasilan? Ingatlah bahwa hidup ini memiliki dua sisi yang berbeda ada kegagalan namun juga ada keberhasilan. Tidak pernah kegagalan yang tidak ada keberhasilan. Jika mereka tidak menemukan keberhasilan karena kebanyakan dari mereka menghabiskan waktu mereka hanya untuk meratapi nasib dan jiwa putus asa.
Mereka lelah dalam mencoba kembali, toh bagi mereka hanya kegagalan saja yang ada di depan mata. Mengapa tidak kita terapkan jika saja bahwa belum saatnya kita keberhasilan daripada kita hanya mengatakan “saya tidak pernah berhasil” . Saya menyakini pasti akan ada keberhasilan yang saya temukan dalam setiap kegagalan yang pernah saya lakukan. Hanya pada saat ini dua pilihan yang harus kita pilih, kita memilih untuk menyerah dan tak melakukan apa-apa atau memilih tetap maju sampai pada saat ini jalan terang itu kita dapatkan.
Ingatlah selalu rumus kegagalan bahwa kegagalan pasti akan membawa kesuksesan sekarang tergantung kepada diri ini berapa lama kita sanggup mengalami kegagalan ini? Jika kita gagal terapkan dalam diri ini bahwa kita belum berhasil bukannya tidak berhasil. Waktu ini bukan waktu yang baik untuk diri ini, ini belum saat kita mencicipi aroma keberhasilan itu. Ingatlah cepat atau lambat pasti akan menemukan aroma keberhasilan yang diinginkan. Dan mengatakan “Ya, memang ada kegagalan dan keberhasilan”