Ada seorang teman bertanya, Bagaimana menjalani hidup jika telah jatuh ke jurang yang lebih dalam? Saya kemudian tersenyum kepadanya dan mengatakan hidup bukanlah sebuah sapu lidi. Teman saya kemudian menjadi tanda tanya dengan jawaban saya. Kemudian dia menanyakan kembali kepada saya. “apa yang anda maksud dengan sapu lidi?” saya akan bercerita sebuah pengalaman saya andalah yang akan mengambil kesimpulan dari setiap pengalaman itu.
Pada suatu saat ketika itu saya mengalami sebuah masalah yang sangat sulit dalam hidup saya yaitu sebuah kejadian kecelakaan yang menghabiskan seluruh harta keluarga saya, tak hanya itu saja pada saat itu saya mengalami tekanan-tekanan sosial akan pentingnya sebuah pendidikan dan harga diri. Untuk masalah ini saya patut untuk dikatakan “sudah jatuh tertimpa tangga pula” ini terlihat ketika seseorang menjadi kepercayaan keluarga menusukkan duri tajam diantara kami sehingga kepercayaan terhadap orang tua hilang begitu saja. Ibaratkan sebuah kecelakaan itu adalah satu lidi, kemudian masalah-masalah berikutnya adalah satu lidi yang lain.
Hingga beberapa lidi yang di kumpulkan akan membentuk sebuah sapu. Jadi sapu ini adalah sekumpulan masalah yang menjadi satu dan membentuk sebuah alat yang dinamakan sapu lidi. Sapu yang berguna untuk membersihkan semua kotoran yang tersisa dimana pun adanya tapi percayakah anda sapu lidi tidaklah bisa membersihkan kotoran-kotoran kecil yang melekat di lantai.
Begitu juga masalah-masalah yang ada di dalam diri akan meninggalkan luka-luka kecil layaknya seperti sapu lidi. Meskipun anda berusaha menghapus sekalipun kotoran tersebut menggunakan sapu lidi, tetap saja akan meninggalkan kotoran-kotoran kecil. Masalah-masalah yang anda kumpulkan satu persatu lama-kelaman akan membentuk sebuah sapu lidi. Sapu lidi yang sudah terikat menjadi satu akan menjadi berhubungan dan saling ketergantungan satu sama lain.
Saat ini mungkin anda menganggap masalah anda tidak akan pernah menjadi besar. Tetapi anda tidak berusaha untuk memikirkan berbagai jalan keluar dari setiap masalah anda. Anda masih meremehkan masalah tersebut dan bahkan menganggap masalah itu tak pernah ada didalam hidup anda. Jika ini dibiarkan akan menjadi lebih berbahaya, karena sekumpulan sapu lidi tersebut akan menjadi boomerang didalam hidup anda sendiri.
Lalu pernahkah anda mengajukan pertanyaan didalam diri sendiri, bagaimanakah saya akan menjalani hari-hari saya dengan masalah-masalah tersebut? Jangan biarkan lidi-lidi dalam setiap masalah anda menjadi sekumpulan lidi dalam sebuah sapu lidi. Saya tidak pernah terpikir bagaimana sapu lidi dapat membersihkan beberapa debu kecil yang tercecer dilantai. Sapu lidi sangat tidak berguna akan hal ini. Begitu juga dengan masalah-masalah yang anda alami, jika masalah tersebut akan tumpuk menjadi satu dan berharap terjadi penyelesaian di lain hari itu sama saja menugaskan diri anda membenahi atau membersihkan sisa-sisa kotoran yang tersisa di didiri anda. Tetapi jika anda tetap bersikeras membereskan masalah ini sebelum masalah lain muncul didalam hidup anda, saya yakin anda akan mampu membersihkan masalah-masalah yang berikutnya karena anda tidak memerlukan sebuah alat untuk membersihkan masalah tersebut yang anda perlukan adalah menemukan berbagai jalan alternartif jika terjadi kebuntuan dari masalah yang anda alami saat ini.
Pikirkan dari sekarang berbagai kemungkinan jalan keluar bisa jadi ini merupakan peluang anda untuk penyelesaian masalah tersebut. Tidak harus mengumpulkan masalah demi masalah dan meratapi nasib anda bahwa anda telah jatuh ke jurang lebih dalam. Semakin dalam anda merasakan bahwa sesungguhnya saya ini berada di dalam jurang, semakin lama anda membentuk mental ketidak percayaan diri yang menyatakan apakah saya mampu menghadapi ini.
Bangun mental anda mulai detik ini juga. Jangan biarkan pikiran terdalam anda mempengaruhi kepercayaan diri anda dan anda mengalami keterpurukan di dalam pada prinsipnya yang selalu anda ingat adalah jika lidi-lidi dalam masalah anda dapat terselesaikan dia tidak akan mengikat masalah-masalah anda sehingga tetap menjadi utuh layaknya sapu. Tetapi anda bisa menggunakan lidi-lidi dalam masalah anda sebagai cambuk dengan mengartikan bahwa jika sekumpulan lidi begitu susah saya patahkan, mengapa saya tidak mematahkan satu lidi saja. Begitu lidi yang baru muncul akan saya patahkan kembali. Begitu seterusnya dalam memandang hidup bahwa hidup bukanlah sebuah sapu lidi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar