“Tapi, saya tak memiliki bakat dalam pekerjaan ini” jawabnya ketika saya menyarankanya untuk coba untuk melakukan pekerjaan yang saya tawarkan kepadanya. Saya hanya berpikir untuk mencoba membantunya dan memberikan pekerjaan yang sudah dipikirkan bahwa pekerjaan tersebut memang layak untuknya. Sehingga saya mengajukan kembali pertanyaan kembali “Katakanlah kepada saya, apakah sebenarnya kau khawatirkan kalau tak mampu melakukan pekerjaan tersebut” Dia berhenti sejenak dan ragu akan jawabanya “Hmm, iya jujur saya tidak pernah mencoba pekerjaan tersebut.” saya kemudian tersenyum kepadanya dan berusaha untuk menyakinkan dirinya “Jika kau tak pernah mencoba sesuatu hal yang baru, bagaimana mungkin kau bisa memastikan bahwa ini bukan bakatmu”
Dari contoh di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kita tak pernah tahu dimana kapasitas kemampuan kita di wilayah yang baru jika kita sendiri tak pernah untuk mencobanya. Lalu bagaimana sebenarnya kita mengukur bisa atau tidaknya jika kita takut untuk mencobanya.
Sejujurnya didalam diri seseorang jika ada perasaan untuk takut untuk mencobanya berarti kita sendiri yang merencanakan sebuah kegagalan. Sebenarnya kita sendiri tak pernah menyadari bahwa rencana kegagalan sebenarnya adalah skema dalam pikiran ini.
Skema kegagalan yang kita miliki terlalu erat sehingga terkadang sulit sekali memikirkan bahwa sesungguhnya pikiran ini hanyalah rasa ketakutan yang semestinya harus dimusnahkan. Dari awal kitalah sebenarnya yang merencanakan kegagalan hingga pikiran ini tidak pernah diberi kesempatan untuk mencoba hal-hal yang baru-baru sedikitpun.
Rencana kegagalan menyebabkan blokir didalam pikiran positif masuk kedalamnya. Sehingga tak ada yang bisa memanggil hawa positif masuk dalam pikiran ini sehingga mengalahkan hawa negatifnya. Lalu bisakah kita membuka blokirnya yang sebenarnya kita yang menciptakan sendiri. Kita hanya membutuhkan sebuah kunci untuk blokirnya.
Satu-satunya kunci yang bisa membukanya adalah dengan membuat sinyal kedalam pikiran kita untuk bertindak dan mengambil keputusan bahwa “saya harus mencoba melakukan hal tersebut” kunci yang bisa membuka pikiran tersebut hingga tak pernah lagi ada niat kembali untuk memikirkan hal-hal yang menyangkut kegagalan. Jika kita sendiri memikirkan kegagalan berarti rencana awal kegagalan sudah berhasil di ciptakan. Jangan biarkan kita sendiri justru yang menciptakan kegagalan. Cobalah untuk menyakini bahwa kita memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk mencoba sesuatu hal yang baru, teruslah berpikir dan menyakini bahwa sesungguhnya kita memiliki kesanggupan dalam menghadapi tantangan apapun. Sehingga dengan sendiri energy positif masuk kedalam pikiran ini dengan bebasnya dan menentang segala hal yang akan memblokir pikiran kita.
Kesempatan pertama sudah dimiliki, yaitu bagaimana kita sendiri yang diberi kesempatan dan peluang dalam mencoba hal-hal yang baru. Segala konsekuensi adalah miliki kita sehingga apabila ketika kita memilih keberhasilan karena sesungguhnya kita yang merencanakan keberhasilan. Untuk itu rubahlah cara berpikir kita dalam memandang sesuatu hal yang baru. Hindari perasaan ketakutan dan kekhawatiran dengan sebuah kata yaitu kegagalan.