Ada satu pepatah yang saya ingat ketika membaca sebuah buku yang menginspirasi saya untuk menulis yaitu “jika mereka diam saya berjalan, Jika mereka berjalan saya berlari, jika mereka berlari saya sudah sampai tujuan, jika mereka telah sampai tujuan saya istirahat, dan jika mereka istirahat saya mulai berlari.” Sebuah kalimat yang akhirnya menginspirasi saya agar seseorang harusnya memiliki pikiran lebih maju dari yang lain.
Kita tidak bisa diam saja jika menginginkan sesuatu yang lebih besar. Harapan bukanlah sebuah jalan setapak, yang sedikit kali usaha untuk dapat melewati jalan setapak. Jalan setapak terlalu mudah untuk dilewati, kita belum terbiasa untuk menikmati batu tajam yang ada di depan kita. Jalan kita yang terlalu mulus untuk dilewati yang terkadang menganggap kita sudah sampai tujuan padahal ini hanyalah sebuah fatamorgana yang akan mempengaruhi pikiran untuk menghentikan segala tujuan awal yang telah kita rancang dengan sempurna.
Fatamorgana yang menganggap bahwa tujuan dan harapan sudah selesai, kenikmatan sesaat yang terlalu fatal jika anda telah jatuh dan tak mau bangkit kembali. Fatamorgana yang dapat mempengaruhi jalan pikiran anda untuk berhenti berharap. Jalan setapak yang anda lalui merupakan sebuah jebakan anda untuk menikmati setiap detik nafas yang tersisa karena harapan anda hanyalah sebuah ilusi. Untuk itu jalan yang terbaik untuk anda adalah perbaiki langkah kaki dan perhatikan setiap jalan yang ingin anda tempuh.
Buatlah perencanaan yang matang dari setiap jalan yang ingin anda lalui. Dengan membuat perincian secara detail misalnya saja dengan cara memberikan pertanyaan kepada perencanaan tersebut
1. Berapa lama anda sanggup melakukan perjalananan?
2. Perjalanan seperti apa yang ingin anda lalui?
3. Rintangan-rintangan apa saja yang nanti akan dihadapi?
4. Apa tujuan dari setiap perjalanan yang ingin anda lakukan
Tulislah perencanaan anda secara jelas dari setiap jalan yang ingin anda lalui karena setiap jalan yang ingin anda lalui berpengaruh terhadapa masa depan anda. Jalan setapak yang anda lalui kini berubah menjadi jalan berliku sesuai dengan harapan anda saat ini.
Perhatikan setiap lingkungan yang berada dalam setiap jalan ini, apakah ada tikungan yang tajam untuk anda melemaskan otot-otot sekedar untuk menarik nafas agar tidak tergesa-gesa untuk melalui, karena bisa bearti langkah yang anda lalui dapat menjatuhkan anda sendiri. Disini memerlukan keputusan-keputusan yang tepat untuk bisa membantu anda melakukan perjalanan kembali. Jangalah tergesa-gesa ketika mengambil keputusan yang terpenting dalam hidup anda. Pikirkan baik-baik keuntungan dan kerugian dari segala akibat keputusan yang anda ambil.
Keputusan yang anda ambil akan mempengaruhi segala gerak langkah anda menuju tujuan tersebut. Bisa jadi tujuan yang anda miliki membawa kegagalan daripada kesuksesan ketika anda melakukan keputusan yang tak tepat. Untuk itu perhatikan setiap langkah kaki anda. Jangan sampai saat ini menginjakkan kaki ke tempat yang salah. Atau anda justru terlalu berhati-hati untuk melangkah sehingga jalan yang anda lalui menjadi sulit sekali di kendalikan. Gerak kaki anda menjadi ragu-ragu untuk melangkah. Justru yang anda lakukan menghambat semua tujuan, sehingga waktu terus beputar tetapi anda masih terdiam untuk mempertimbangkan segala tujuan anda.
Hal ini menjadi penghalang anda untuk mencapai harapan dan tujuan diinginkan. Ringankan kaki anda saat ini kemudian tajamkan mata anda untuk memperhatikan segala rintangan. Kuatkan kemauan anda untuk terus melangkah anggap jalan yang anda lalui adalah jalan yang tak berlobang. Dengan cara seperti ini, kaki anda dapat melangkah ke tujuan akhir.