Langkah yang semakin berat ini ku pijakkan perlahan demi perlahan, kemana angin akan membawaku melangkah disitu aku yakin bahwa Tuhan masih menginginkan aku untuk menyinari bumi ini.
Ku bawa keraguan akan hidupku selanjutnya kuselipkan di sela-sela pelesir dasar hati ini. Anganku melayang menuju arah mentari yang ternyata telah muncul perlahan menyapa ku dengan cara tak biasa.....
Langkah nekad yang ku dapat, aku hanya berusaha untuk menyusuri jalan sebisaku. Sesungguhnya tidak ada bekal yang ku bawa. Nasi atau yang dapat mengganjal perutku baru saja ku habiskan beberapa jam yang lalu. Satu rupiah ku tidak tersinggahi di tubuh ini....
Semakin berat kaki ku melangkah dan kemudian aku terjatuh lebih dalam ke alam mimpi ku yang membawa hidup ini selanjutnya..... tidak ku rasakan apa-apapun juga hanya perasaan ringan. Baru kali ini aku merasakan hal seperti. Ringan seperti kapas yang sekali hembusan dapat terjatuh.Apakah angin membawaku ke nirwana........ apakah tubuh ku akan di bawa ke langit ketujuh?
perlahan-lahan suara terdengar semakin dekat di telingaku. "nak".... tetapi aku anganku masih terbawa jauh dan jauh.... Tubuhku terasa seperti terdapat goncangan hebat yang entah mendarat ke arah yang tak menentu.....
Mata yang terpejam sekian lama memaksakan mata kembali untuk melihat dunia ini.... aku tersadar dari mimpiku sekian lama. Entah berapa lama pasir waktu telah lelah untuk bekerja.
"Nak, akhirnya kamu sadar juga" seorang ibu yang menyentuh pipiku. Tangan yang semakin lembut yang bisa ku rasakan setiap jemarinya menyentuh wajahku. AKu hanya terdiam membisu memperhatikan seluruh ruangan yang terasa asing bagiku. Ruangan yang sederhana tersusun rapi dari sudut mata ini memandang.
"ibu menemukan kamu kemarin sore, tadinya mau saya bawa kamu kerumah sakit. Tapi suami saya mengatakan tunggu sampai pagi ini. Ternyata kamu sudah sadar"
Sempat terdiam sebentar dan akhirnya mulutku tak sabar untuk mengatakan sesuatu. "Maaf, sekarang hari dan tanggal berapa" Ibu itu tersenyum kepadaku lalu kembali mengatakan "Jumat 14 Januari 2005" Berarti aku tidak sadar selama 3 hari....
Aku sempat tersadar.....bahwa pada saat itu aku terjatuh ke tepi jurang dan sempat terseret arus sungai..............
Dan akhirnya aku terdampar di tempat yang sebelumnya belum pernah aku kunjungi.
Ketika ku terdiam membisu, dengan suara yang lembut ibu menganggetkan aku. "Nama nya siapa nak?" "Oh saya Riana" Ibu kembali tersenyum memandangiku.
Kemudian menepuk bahuku "Ayo kita makan dulu" aku tersenyum membalas ajakan ibu itu. AKu sudah tidak ingat sudah berapa lama perutku tidak terisi. Badan ku memang masih lemas sekali. Aku merasa kesulitan untuk berjalan. "Riana, setelah kita sarapa ada baiknya kalo saya antar kamu ke dokter. Kamu belum sehat betul." Meskipun langkah kakiku masih terpincang-pincang tapi aku yakin kalo aku sanggup tanpa harus ke dokter. "Tidak perlu bu, terimakasih" jawabku.
kami pun menuju meja makan yang telah terisi dengan makanan yang sudah lama tidak ku makan. Yah di meja tersebut terdapat makanan favoritku ayam goreng.
hmmm Keluarga ini memang sangat kecukupan gumam ku dalam hati. Ini terlihat dari beberapa koleksi krital yang terpampang rapi di lemari ukir tersebut. Ibu sempat menangkap arah mataku kepada kristal-kristal itu. Kemudian tersenyum memandangiku.
"Bapak, sudah pergi ke kantor." Ibu kembali memulai pembicaraan di tengah santap pagi yang mengenyangkan ini. Kami menemukan mu sewaktu bapak dalam perjalanan menuju lokasi bencana. Kamu terseret arus sungai ketika saya hendak membasuh muka. Tadinya kami ingin membawa mu ke rumah sakit" sebelum melanjutkan kata-katanya kembali ibu mengambilkan ayam goreng sambil tersenyum. Aku hanya menganggukkan kepalaku mendengar cerita dari ibu "Tapi kami mengambil keputusan untuk merawatmu di rumah, jika memang keadaaan tidak membaik baru kami akan membawamu kerumah sakit. Karena kami sendiri pada saat itu tidak tahu siapa namamu."
Aku tidak banyak mengatakan apapun juga hanya satu kata teringat di dalam pikiranku "Terimakasih Ibu"
........................................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar