Sering kali tanpa menyadari perkataan yang kita ucapkan sering menyakitkan orang lain sehingga membuat orang menjadi memandang negative kepada diri ini. Pernahkah kita menyadari hal demikian membuat orang-orang disekitar kita terluka dengan apa yang kita ucapkan. Atau justru sebaliknya saat kita masih bersikap masa bodoh dengan setiap kata yang terucapkan? Ada dua pilihan dalam berkata, apa ingin memberikan kesan positif atau justru sebaliknya negative? Dan banyak dari kita tanpa menyadarinya justru memilihnya untuk mengucapkan kata-kata negative yang justru hal ini menjatuhkan orang-orang disekitar kita.
Pernahkah terpikir suatu saat nanti kita berada didalam posisi yang mendapatkan kata negative? Cobalah untuk berpikir terbalik ketika berada diposisi yang tersakiti bagaimana perasaan yang terpikirkan? Mungkinkah mengalami rasa sakit hati sehingga menimbulkan luka-luka yang baru. Kemudian ketika orang tersebut memperbaiki menjadi kata positive satu-persatu luka-luka tersebut coba untuk hilangkan. Tapi ternyata tidak bisa luka tersebut memang sudah hilang, tetapi bekas luka tersebut masih ada.
Seribu kata positif yang coba kita terima ternyata tak mampu terbayarkan dengan satu kata negative. Apakah hal demikian ingin terjadi didalam diri ini? atau masihkah kita tak menghiraukan perasaan orang lain ketika ingin mengucapkan sesuatu?
Sekarang ini cobalah untuk memasangkan sebuah alat pengendali agar apa yang diucapkan tak mungkin menyakitin orang lain. Alat pengendali yang akan memberikan tanda untuk memberikan sinyal kepada apa yang diucapkan tak lagi kata-kata negative. Berapa lama waktu untuk menyembuhkan bekas luka tersebut sehingga membutuhkan waktu kembali untuk membangun kepercayaan antara kita dan dia untuk membangun kembali suatu hubungan.
Saat ini memang kita tak pernah menyadari telah berapa banyak orang yang tersakiti oleh setiap ucapan ini. Pernahkah kita menghitung berapa banyak orang yang tersakiti dengan apa yang kita ucapkan. Ketika kata negative telah terlontar kepada orang-orang disekitarnya rasanya kita memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan orang tersebut. Atau kita sendiri justru mengabaikan tanggung jawab tersebut sehingga tidak perduli ketika orang berusaha untuk mencapai tangga keberhasilan.
Dengan beberapa gambaran diatas jelas dapat disimpulkan bahwa kata-kata yang pernah kita ucapkan memiliki kekuatan yang menjatuhkan atau kekuatan motivasi untuk keberhasilan.
Untuk itu jika saat ini kita memiliki alat pengendali tersebut, maka alat pengendali secara otomatis akan memberitahu apa-apa yang memang tidak boleh diucapkan. Jangan biarkan seseorang memiliki bekas luka karena kita. Bekas luka tersebut akan sangat susah dihilangkan walaupun berusaha sekian kali untuk mengucapkan kata positing kepadanya.
Untuk itu mulai sekarang juga berhati-hatilah dalam berkata-kata. Ingatlah kata-kata yang kita ucapkan dapat menentukan masa depan seseorang. Berkata-kata lah positif yang memiliki maksud dan tujuan yang baik. Dengan hal seperti ini berarti kita merupakan salah satu sumber keberhasilan orang tersebut.
yup! positive thinking,feeling,and speaking.
BalasHapusThankx yah ika di komenin di blog ku ...sering2 koment yah :)
BalasHapus