Lidi yang datang bersamaan dan akhirnya mengumpul menjadi satu layaknya sebuah sapu lidi. Tetapi hidup bukanlah sebuah sapu lidi, mengapa saya berkata demikian? Karena kita tak layak untuk membentuk lidi menjadi satu kesatuan hingga menjadi sapu. Sapu lidi hanya berguna ketika membersihkan hal-hal yang terlihat oleh mata, tetapi sapu lidi tidak berguna untuk membersihkan debu-debu yang tak dapat ditangkap oleh mata.
Begitu juga masalah, ketika kita sudah membentuk sebagai sebuah sapu. Kita tidak pernah menyadari ada masalah didalamnya yang harus dibersihkan sedangkan sapu itu tidak mampu untuk membersihkan apa yang terjadi. Dia hanya membersihkan bagian atas yang memang terlihat dipermukaan sedangkan bagian bawahnya terdiam begitu saja. Sebagian dari kita hanya melihat masalah hanya pada permukaan saja, kita tidak bisa merasakan apa yang sebenarnya terjadi di dasar permukaan.
Setiap masalah yang terjadi tidak pernah dilihat asal usul terjadi sebuah masalah sehingga membuat dasar permukaan ini mengendap dan membuat dasar permukaan tak pernah terlihat lagi. Sehingga selama ini kita hanya melihat permasalahan yang terlihat saja. Kita tidak pernah menyentuh apa yang ada didasarnya. Inilah kesalahan yang selalu terjadi dalam melihat permasalahan yang terjadi.
Kita selalu menganggap masalah yang terjadi sudah selesai, tetapi sebenarnya masalah yang ada didasar belum terusik sama sekali.
Untuk penggambaran permasalahan yang sering terjadi sekarang ini mari sama-sama coba bayangkanlah sebuah gunung es, di gunung es tersebut kita hanya bisa melihat bagian permukaan saja, tanpa bisa melihat dasar dalam gunung es tersebut. Kini hanya terpesona dengan pemandangan yang terlihat dengan mata ini. Tapi kita tidak pernah menyadari bahwa pada gunung es terdapat dasar yang lebih menakjubkan.
Bagaimana melihat dasar es tersebut?Jika kita hanya terfokus pada permukaan gunung es, saat itu juga kita tidak pernah mengetahui bagaimana terbentuknya sebuah gunung es. Permukaan gunung es terbentuk karena terjadi pembentukan terlebih dahulu pada dasarnya. Begitu juga masalah? Masalah janganlah pernah dilihat pada permukaan kejadian saja, tetapi saat itu kita harus melihat bagaimana sebenarnya kejadiaanya sampai membentuk sebuah masalah yang baru. Dengan cara seperti itu memudahkan untuk menemukan jalan keluarnya karena kita telah menyentuh bagian dasarnya juga. Untuk menyelesaikan masalah yang terlihat cobalah menyelesaikan bagian yang tidak terlihat yang membentuk sebuah masalah. Apa yang terjadi ketika kita sibuk dengan permukaan gunung esnya saja?
Permukaan masalah bisa mengecohkan sehingga akan menimbulkan gunung es berikutnya. Waktu yang dihabiskan terlalu lama hanya untuk melihat permukaan es tersebut. Tidak pernah berusaha untuk bagaimana melihat masalah yang terjadi sebenarnya. Dan ini akan membentuk dasar gunung es semakin kokoh sehingga ketika kita hanya berfokus pada permukaan saja. Hingga semakin lama kita tersadar bahwa mengapa permukaan masalah selalu terlihat kembali? Saat itu kita tidak pernah terpikir bagaimana bisa dasar es tersebut begitu kokohnya hingga susah sekali untuk dihancurkan.
Lalu bagaimana saatnya untuk menghancurkan dasar es yang sudah terlanjur kokoh tersebut? saat ini cobalah untuk memikirkan kembali dengan cara mengingat kembali mengapa masalah tersebut terbentuk? Jika kita telah mampu menemukan jawaban tersebut maka perlahan-lahan telah menemukan sebuah kunci untuk menghancurkan dasarnya saja. Karena untuk menyelesaikan permasalahan yang terlihat cukup menghancurkan dasarnya. Ketika kita sudah mampu menghancurkan dasar es tersebut secara otomatis permukaan es tersebut tidak ada lagi. Tetapi ketika kita hanya menghancurkan permukaan saja, dasar es tersebut sama sekali tidak pernah tersentuh.
Cobalah untuk melihat akar permasalahan yang terjadi sebenarnya? Karena dengan seperti ini kita tidak pernah membentuk sebuah gunung es karena dasar permasalahan tersebut kini sudah mampu di hancurkan. Hancurkan setiap masalah akan membentuk gunung es, sebelum terjadinya permukaan es kita bisa menghancurkan dasarnya. Begitulah cara bekerja dalam menangani permasalahan yang terlihat sangat berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar