Cari Blog Ini

Selamat datang di Inspirasiku

Realisasi Mimpi = Doa +Optimis + Positif Thingking+ Usaha + Mental Baja :)

Selasa, 31 Mei 2011

Mana yang menjadi Prioritas?






Suatu kenyataan menyatakan ternyata pada saat itu kita tak bisa mematahkan semua lidi secara bersamaan. Dan saat ini skala prioritas menentukan mana yang terlebih dahulu harus dipatahkan. Setiap masalah memiliki tingkat kesulitan penyelesaian masing-masing. Sehingga terkadang kita kesulitan untuk menentukan manakah yang harus diselesaikan terlebih dahulu yang mudah terlebih dahulu atau yang memiliki dampak terhadap kehidupan?
Hal tersebut merupakan pilihan terhadap segala tindakan yang ingin dilakukan. Buatlah sebuah skema skala prioritas dengan menyertakan resiko yang nanti dihadapi dan cantumkanlah waktu kapan masalah tersebut akan segera diselesaikan.
Jangan membiarkan masalah tersebut akan meluas dan mempengaruhi besarnya kesalahan yang kita lakukan. Pikirkan baik-baik apa saja yang ingin kita lakukan untuk memenuhi standart  waktu yang telah ditetapkan. 
Segala hal yang kita lakukan tentu memiliki konsekuensi dari segala hal tindakan  untuk itu perlunya untuk memikirkan hal terburuk dari konsekuensi tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan selanjutnya yang akan berpengaruh terhadap tindakan selanjutnya.
Ketika kita telah memilih untuk menyelesaikan yang pertama buatlah komitmen dengan memberi hukuman jika sewaktu-waktu ternyata kita tak mampu menyelesaikanya. Biarkan hukuman tersebut nantinya dapat mencambuki diri ini untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kemudian ketika sudah memikirkan hal yang pertama tentukan skala prioritas untuk menyelesaikan yang kedua. Sama dengan yang pertama kita lakukan hanya saja coba untuk mencantumkan waktu yang semakin singkat dan hukuman yang semakin berat jika tak sanggup untuk menyelesaikannya. Begitu seterusnya sehingga saat itu kita telah berhasil membuat daftar prioriotas tersebut.
Kebanyakan dari setiap orang membuat skala prioritas bukanlah pekerjaan yang mudah karena sebenarnya mereka sendiri tidak mengerti mana yang harus diprioritaskan. Mereka tidak bisa membuat pilihan untuk penyelesaian pertama, kedua, ketiga dan seterusnya.
Cobalah untuk memikirkan kembali mengapa kita membuat skala prioritas adalah memudahkan kita untuk mematahkan setiap masalah yang ada. Arahkan pikiran ini kepada hal yang mudah untuk dilakukan terlebih dahulu, jika saat ini kita sanggup menyelesaikan hal itu terlebih dahulu lalu mengapa kita menundanya? Jadikan hal yang mudah diselesaikan menjadi yang pertama.
Hal ini dilakukan dengan catatan bahwa tidak akan terdapat dampak kesalahan yang terjadi jika menjadikan masalah itu yang pertama untuk diselesaikan. 
Ketika kita telah sanggup untuk menyelesaikan skala prioritas yang kita buat sendiri kemudian bentuklah sebuah komitmen terhadap langkah selanjutnya yang akan dihadapi. Proses seperti ini merupakan pelajaran yang terbaik dalam penanganan masalah secara bersamaan. Sehingga ketika kita dihadapi masalah-masalah yang datang secara bersamaan kembali, kini kita telah memiliki pengalaman dalam menentukan skala prioritas bahwa kita telah sanggup menyelesaikan komitmen terhadap prioritas masalah tersebut.
Dan satu pelajaran saat ini adalah ketika lidi-lidi itu terlanjur membentuk satu kesatuan tanpa  kita  sadari diri ini telah menjadi orang yang ahli dalam menentukan masalah yang mana harus diselesaikan terlebih dahulu.
Satu catatan dalam penentuan skala prioritas adalah pembuatan skala prioritas perlu dilakukan mana kala kita sudah tidak sanggup untuk mematahkan sekian banyak lidi tersebut. Tetapi jika kita masih sanggup untuk mematahkannya janganlah untuk berpikir skala prioritas terlebih dahulu.
Tanamkanlah semangat yang tinggi untuk mematahkan lidi-lidi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar