Saya telah memilih jalan untuk memiliki dendam kepada beberapa orang yang memiliki andil merusak hidup ini. Apa yang saya rasakan ketika itu adalah saya terus memikirkan kejadian-kejadian yang tidak membuat saya bahagia, hingga tanpa saya sadari saya telah mengeluarkan begitu banyak airmata hanya dengan memikirkannya. Lalu apa saja yang saya lakukan pada saat itu? Waktu saya banyak tersita untuk memikirkan hal-hal yang tersebut. Sehingga segala pekerjaan terhambat untuk melakukan sesuatu, tak hanya itu saja bahkan saya tak jarang sering sekali meluapkan segala kemarahan kepada siapapun ketika keadaan tidak stabil.
Hingga pada taraf saya membenci diri saya sendiri. Bahkan ketika saya menghadap ke cermin lalu mengatakan “siapakah saya sebenarnya?” “beginikah hidup yang saya inginkan?” cermin tidak mengatakan apa-apa untuk berubah, cermin hanya mengatakan bahwa betapa buruknya hati ini. Hingga hati ini sesungguhnya mengajukan pertanyaan sendiri “Apa yang saya inginkan sebenarnya?” Jelas saya menginginkan hidup ini bahagia. Dan mengapa pikiran ini tidak pernah bisa hilang? Karena hati ini sebenarnya yang harus diperbaiki, hati ini meminta untuk memikirkan hal-hal tersebut.
Hati ini telah terluka sangat dalam, sungguh tak akan pernah mudah menghilangkan bekas-bekas luka tersebut. Kalo saja ada bengkel hati mungkin saya akan mereparasi ulang hati ini hingga luka tersebut dapat hilang. Jika saya memiliki bengkel hati, pasti hidup ini akan menjadi bahagia. Karena saya bisa memilih kapan saya bisa akan mereparasi hati ini.
Lalu apakah saya akan hidup dengan keadaan seperti ini terus? Tidak semua orang pasti ingin bahagia begitu juga saya. Dan akhirnya keputusan terbesar dalam hidup saya dibuat di hari ini bahwa keputusan saya adalah bahagia dan dapat menikmati setiap detik hidup ini. Saya juga tak pernah ingin melewatkan setiap detik pun kebahagian tersebut.
Detik ini juga saya ambil kembali cermin tersebut dan tersenyum kepada senyum tersebut “Hay cermin inilah diri saya kembali dengan lahir kembali menjadi yang baru” Lalu apa kata cermin kepada saya “Kau belum menunjukkan sesuatu yang baru padaku” Mungkin benar sebuah jawaban saya temukan bahwa saya belum menunjukkan perubahan jika saya tidak melakukan apa-apa terhadap apapun juga.
Dan hari ini saya juga melakukan apa yang tidak biasa saya lakukan yaitu dengan membuka lembaran baru yaitu dengan memaafkan orang yang melukai saya, saya katakan dahulu kepada mereka bahwa saya yang telah memaafkan hati saya untuk kepada mereka. Hidup ini menjadi ringan ketika kita memiliki kesanggupan untuk memberikan maaf kepada orang-orang yang telah melukai hati kita walaupun belum pernah ada permintaan dari mereka. Tetapi ketahuilah dengan memaafkan dengan ikhlas dan tulus membuat hidup ini menjadi sangat nyaman dan ringan. Keringanan hidup ini yang sebenarnya akan membukan jalan kebahagian. Karena sebenarnya jalan kebahagian itu tertutup oleh kita sendiri, kita tak pernah mengetahui bagaimana membuka jalan kebahagian itu jika hati ini masih diliputi oleh rasa sakit hati dan dendam.
Untuk itu kebahagian itu sebenarnya telah ada dari diri kita sendiri, jika kita tidak pernah merasakan kebahagian dan tidak bisa menikmati hidup adalah karena sebenarnya kita sendiri yang tak pernah bisa melihat jalan kebahagian itu. Mata ini telah menutup pergerakan seluruh tubuh sehingga tak pernah bisa melihat jalan kebahagian yang sebenarnya jalan tersebut ada di depan mata kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar