Cari Blog Ini

Selamat datang di Inspirasiku

Realisasi Mimpi = Doa +Optimis + Positif Thingking+ Usaha + Mental Baja :)

Senin, 02 Mei 2011

Karena perilaku anak adalah perilaku kita






Ketika saya sedang berjalan-jalan menyusuri sebuah taman kota di ibukota ini, tiba-tiba saya melihat seorang anak yang membuang sampah pada tempatnya. Hati saya begitu senang sekali ini menandakan kebiasaan sudah ditanamkan sejak dini kepada anak itu. Bahkan anak itu asyik memunguti sampah tersebut, pemandangan yang sangat baik untuk dijadikan sebuah pembelajaran anak-anak kita nantinya.
Hal ini bertolak belakang dengan keadaan keseharian, sering sekali kita melihat banyak orang tua yang justru membiarkan anak-anaknya membuang sampah tidak pada tempatnya. Apalagi begitu mirisnya ketika melihat orang tuanya sendiri yang melakukan tersebut sehingga tanpa disadari anak-anak tersebut meniru perilaku orang tua.
Ada pepatah mengatakan bahwa perilaku anak-anak berawal dari lingkungan dari rumah, jika anak-anak melihat meniru perilaku yang tidak baik bearti tanpa disadari kita sendirilah yang memberi contoh yang tidak baik kepada anak tersebut.
Akhir-akhir ini banyak sekali terdengar kisah-kisah anak-anak yang masih dibawah umur dengan perilaku yang aneh-aneh.  Contohnya saja Anak umur 2 tahun sudah tahu dengan kegiatan merokok, tak hanya itu saja mereka sudah tahu kata-kata kotor. Meskipun kita mengajarkan hal yang baik kepada anak kita, tetapi jika suatu saat kita melakukan kesalahan kemudian anak kita meniru kesalahan tersebut bukan hal yang tidak mungkin jika anak tersebut mampu memodel kegiatan yang dilakukan orang tuanya pada saat itu.
Anak-anak itu bagaikan selembar kertas putih jika kita menorehkan tinta hitam pekat anak-anak itu akan mengikutinya. Anak-anak dapat menyerap perilaku apapun yang kita lakukan kapan pun dia mau. Dan perilaku tersebut sewaktu-waktu bisa di munculkan kembali, pada saat itu kita baru menyadari bahwa kita telah membuat anak kita meniru segala perilaku kita.
Untuk itu segala konsekuensi dari perilaku yang kita lakukan memiliki nilai positif dan negative untuk penerimaan mereka. Jika kita ingin mengajarkan anak-anak kita perilaku yang baik, kita harus menjadi model yang baik dahulu baru memulai untuk mengajarkan mereka hal-hal yang baru sebagai contoh jka ingin mengajarkan seorang anak agar membuang sampah pada tempatnya kita harus merubah kebiasaan dan perilaku yang kita miliki menjadi layak untuk dijadikan model anak-anak. Setelah itu baru kita siap untuk mengajarkan anak-anak untuk membuang sampah pada tempatnya.
Biarkanlah anak-anak meniru segala perilaku yang baik dalam diri kita dan hindari sebisa mungkin kebiasaan buruk yang mempengaruhi perilaku ini. Buatlah diri ini menjadi contoh dan model belajar yang sangat baik untuk mereka. Jangan mempengaruhi mereka dengan hal-hal yang negative. Mereka juga merupakan sumber inspirasi kita untuk mengubah seluruh perilaku ini. Jika kita ingin mengajarkan anak-anak, pastikan apa yang diajarkan sesuai dengan nilai-nilai kebaikan yang memang kita miliki.
Jangan paksakan anak untuk menerima pelajaran yang belum pernah orang tuanya lakukan meskipun itu demi kebaikannya sekalipun. Jika kita mengajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya, pastikan kita dapat melakukan hal itu dalam situasi dan keadaan apapun juga. Dan biarkanlah mereka dengan sendirinya mencontoh atau memodel perilaku yang demikian. Jangan biarkan anak-anak kita mencontoh dari contoh yang tidak baik. Karena perilaku anak adalah perilaku kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar