Lidi itu cuma satu sehingga dapat dengan mudah dipatahkan, bisakah terbayangkan kita mematahkan puluhan lidi yang terikat jadi satu? Bukankah lebih baik ketika kita mematahkan satu lidi dibandingkan ketika memilih untuk menumpuknya dan mematahkan di lain waktu sehingga lidi tersebut menjadi sekumpulan masalah yang terikat dan terbentuk menjadi sapu.
Manakah yang lebih baik yang harus kita pilih? Tentu saja lebih baik ketika memilih untuk mematahkan satu lidi dibandingkan harus mengumpulkannya menjadi satu kesatuan yang utuh. Begitu juga dalam menjalan berbagai masalah, jangalah menunggu dan menyimpan masalah dalam kehidupan ini sehingga akan muncul masalah yang baru lagi tetapi selesaikan satu terlebih dahulu hingga kita sudah siap menerima masalah lain.
Jangan biarkan kita sendirilah yang menumpuk setiap masalah hingga menjadi satu kesatuan. Dan setelah menjadi satu kesatuan tidak pernah ada niat untuk membereskan masalah tersebut. Bisakah kita membayangkan bagaimana jadinya jika setiap masalah dibiarkan menjadi satu kesatuan? Apa yang terjadi dalam kehidupan selanjutnya? Biarkanlah lidi itu menjadi satu sehingga kita dengan memudahkanya mematahkanya. Setiap satu masalah datang langsung kita patahkannya jangan biarkan menunggu lidi tersebut menjadi dua, tiga, empat dan seterusnya.
Setiap kali masalah datang dalam kehidupan ini patahkanlah selalu sehingga kita tak lagi sebagai pengumpul lidi dalam arti kita bukanlah kolektor dari masalah.
Tentu kita tak pernah ingin disebut sebagai sang kolektor masalah, untuk itu patahkanlah lidi itu ketika menemukanya. Jika saat itu kita tak mampu untuk mematahkanya berarti pada saat kita memilih sebagai sang kolektor masalah.
Lidi satu menjadi sangat mudah teratasi dibandingkan kita memiliki lidi-lidi berikutnya. Dan ketika satu sudah sanggup untuk dipatahkan maka kita pun juga telah sanggup untuk mematahkan lidi-lidi berikutnya.
Dengan penggambaran sebuah lidi tentu membawa pada sebuah proses belajar yang tentunya dialami setiap orang. Bahwa ketika sulit sekali mematahkan lidi tersebut, kita mencari jalan bagaimana caranya untuk mematahkanya dengan mudah hingga akhirnya menemukan cara tercepat dalam mematahkan satu buah lidi.
Semua melewati pencapaian karena pengalaman dan pembelajaran yang sangat baik. Kita telah terbiasa dalam menghadapi lidi-lidi dalam kehidupan sehingga tidak pernah takut untuk menyelesaikan lidi-lidi berikutnya yang akan masuk dalam kehidupan ini.
Sehingga dari proses tersebut pengalaman mengajarkan kita menemukan jalan keluarnya, dan akhirnya kita bukan lagi sang kolektor masalah tetapi kita adalah sang problem solver yang baik dan dapat diandalkan. Yah menjadi problem solver dalam kehidupan sendiri memberikan dampak yang sangat baik dalam menjalani proses kehidupan berikutnya. Karena telah terbiasa maka segala hal tantangan dan kesulitan mampu teratasi dengan baik. Bahkan kita tak pernah lagi meninggalkan kesan yang buruk untuk kehidupan tersebut.
Kesan yang buruk dalam kehidupan memberikan dampak tersendiri dalam proses kehidupan selanjutnya. Kalo saja setiap lidi yang berhasil dipatahkan dapat memberikan kesan sangat baik maka hidup yang dijalani menjadi sangat mudah untuk dihadapi. Bahkan suatu saat didalam diri ada suatu kerinduan untuk menerima tantangan berikutnya.
Jika awalnya kita tak merasa nyaman dengan mematahkan satu lidi tersebut awalnya merupakan sebuah pembelajaran kini zona pembelajaran tersebut menjadi zona kenyamanan yang menakjubkan dalam hidup ini. Patahkanlah setiap lidi yang datang menghadap kehidupan ini dan biarkan tetap akan selalu satu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar